Program Sejuta Rumah Butuh Sentuhan Kampus
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggandeng MM UGM Yogyakarta untuk membantu pengembangan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggandeng MM UGM Yogyakarta untuk membantu pengembangan dan penelitian program pelatihan properti yang diselenggarakan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN.
Program sejuta rumah memerlukan dukungan banyak pihak. Untuk menyempurnakan program pelatihan properti yang diselenggarakan HFC BTN dalam mendukung program sejuta rumah, BTN mengajak MM UGM.
"Program sejuta rumah juga butuh sentuhan dunia kampus agar lebih sempurna." kata Direktur Bank BTN Mahelan R Prabantariksa usai menandatangani naskah kerja sama BTN dengan MM UGM di MM UGM Yogyakarta dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Adapun naskah kerja sama yang ditandatangani Bank BTN dan MM UGM adalah tentang pengembangan dan penelitian program pelatihan dan konsultasi properti untuk mendukung layanan HFC BTN.
Naskah ditandatangani oleh R Mahelan dan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada Eko Suwardi yang disaksikan oleh Rector UGM Panut Mulyono.
Ruang lingkup kerja sama meliputi program sosialisasi, workshop atau pelatihan dan konsultasi serta penelitian property dimana dalam hal ini MM UGM akan memberikan pandangan dan masukan untuk optimalisasi dari program pelatihan yang selama ini diselenggarakan HFC BTN.
Mahelan menjelaskan, selama ini HFC BTN dalam penyelenggaraan program pelatihan sudah menggandeng SBM ITB. Ribuan lulusan HFC BTN yang sudah bisa langsung menjadi entrepreneur di bidang properti sesuai tujuan lembaga ini didirikan.
Untuk mengoptimalkan dari program pelatihan properti yang sudah jalan saat ini, pihaknya masih memerlukan masukan untuk penyempurnaannya agar benar-benar produk hasil HFC BTN dapat menjadi refleksi dari apa yang selama ini menjadi harapan semua.
"Di situlah peran MM UGM, kami harapkan dapat memberikan warna baru sekaligus sebagai bagian turut memberikan dukungan terhadap program sejuta rumah," ujar dia.
Menurutnya, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB di Indonesia baru sebesar 2,5 persen-2,8 persen. Sementara sektor perumahan tersebut erat hubungannya dengan 170 bisnis lainnya. Sehingga masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan.
"Kebutuhan rumah baru di Indonesia mencapai 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas bangun baru berkisar 250.000-400.000 unit per tahun," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Mahelan juga berbagi pengalaman dalam kelas leadership MM UGM dengan tema seputar digital leadership. Perubahan zaman yang serba cepat dengan era ekonomi digital perlu disikapi dengan hadirnya pemimpin yang dapat dengan cepat beradaptasi untuk mengikuti perubahan itu.
Inovasi menjadi kunci bagi lahirnya sebuah perubahan. Karena itu, dibutuhkan digital leadership. Adapun ciri-ciri digital leadership, yakni menyederhanakan proses pengambilan keputusan, memprioritaskan keragaman dan inklusi, mendengarkan eksekutif muda dan berinvestasi pada teknologi generasi masa depan.