Sudah Sodorkan Proposal ke Pemerintah, Pertamina Ingin Kelola 6 Blok Migas Baru
"Karena tim kita sudah mengkaji aspek komersialnya, enam WK itu keekonomiannya bagus."
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) masih menunggu keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas proposal yang diajukannya ke pemerintah terkait usulan pengelolaan enam wilayah kerja hulu migas terminasi.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menjelaskan saat ini Pertamina telah menyampaikan proposal pengajuan enam wilayah kerja dari delapan wilayah kerja yang ditawarkan pemerintah .
"WK Terminasi, belum ada perubahan status. 6 WK kita sudah sampaikan proposal. Karena tim kita sudah mengkaji aspek komersialnya, enam WK itu keekonomiannya bagus. Dan kita sudah menyamapiakn proposal kalau kita mengelola itu seperti apa," ungkap Syamsu saat Pertamina menggelar konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).
Mengenai tahapan selanjutnya seperti persentasi kesiapan dan tahapan lainnya menurut Syamsu masih juga menunggu tanggapan dari Kementerian ESDM.
Baca: Di Mata Buruh, Anies-Sandi Sama Saja dengan Ahok-Djarot
Baca: Tol Becakayu Beroperasi Setelah Konstruksinya Mangkrak 20 Tahun
"Kalau posisi sekarang seperti apa, ya kita menunggu dari pemerintah kapan kita bisa mendiskusikan usulan kita seperti apa," ucap Syamsu.
Kemudian mengenai adanya kontraktor yang berminat pada blok-blok tersebut Pertamina kembali menyerahkan ke Pemerintah, namun sesuai keputusan awal tahun 2017, Pemerintah memberikan 8 wilayah kerja migas terminasi kepada Pertamina.
"Kalau misalnya tadi ada kontraktor yang berminat, tanya sama pemerintah aja. Karena keputusan itu ke Pemerintah. Kita sudah terima surat penugasan, dari 8 kita 6 siap kita diskusikan yang 2 masih kita diskusi," ungkap Syamsu.
Adapun delapan WK migas itu terdiri dari blok Sanga-Sanga yang dioperatori Virginia Indonesia Co LLC, blok South East Sumatera yang dioperatori CNOOC SES Ltd, blok Tengah oleh Total E&P Indonesie, blok East Kalimantan yang dioperatori Chevron Indonesia Company, dan blok Attaka yang sebelumnya dioperatori Inpex Corporation.
Kemudian blok North Sumatera Offshore (NSO) dan dua blok berbentuk Joint Operating Body (JOB) Tuban dan Ogan Komering yang sebelumnya sudah dikerjakan oleh Pertamina.
--