Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pasar Merespons Negatif Rencana Holding BUMN Tambang

pasar merespons negatif rencana tersebut sehingga membuat saham ketiga BUMN sektor pertambangan tersebut terpantau memerah

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
zoom-in Pasar Merespons Negatif Rencana Holding BUMN Tambang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk enam investment holding di sektor bank, energi, tambang, jalan tol dan konstruksi, perumahan, serta pangan semakin serius.

Dari enam holding tersebut, holding sektor pertambangan akan menjadi yang pertama terbentuk.

Pasalnya, tiga perusahaan pelat merah pertambangan yang sahamnya melantai di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan para pemegang sahamnya tentang perubahaan anggaran dasar.

Sayangnya, pasar merespons negatif rencana tersebut sehingga membuat saham ketiga BUMN sektor pertambangan tersebut terpantau memerah.

Mengutip data RTI Infokom, Kamis (16/11/2017), saham ANTM turun 20 poin atau 2,94 persen ke Rp 660, saham TINS melemah 10 poin atau 1,10 persen ke Rp 900, saham PTBA juga merosot 575 poin atau 4,87 persen ke level Rp 11.225.

Ditengarai, perubahan status dari perusahaan yang tadinya BUMN kemudian menjadi anak BUMN tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menimbulkan kecemasan para investor.

"Tidak selamanya karena faktor tersebut, bisa juga karena faktor eksternal, seperti menurunnya harga komoditas dunia," ujar Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (16/11/2017).

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, lepasnya status BUMN juga bisa membuat perusahaan menjadi lebih efisien dan berkespansi dalam menjalankan bisnisnya untuk memaksimalkan perusahaan.

"Selama kinerja fundamental perusahaan positif dan prospek bagus ke depannya, kekhawatiran itu akan terkikis dengan sendirinya," pungkas Nafan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas