Faisal Basri Peringatkan Kemungkinan Akan Adanya Krisis, Begini Tanggapan OJK
"Apa pemicunya? tanya coba sama pengamatnya. Jangan bikin isu jelek, yang positiflah," ujarnya
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ekonom Faisal Basri beberapa waktu lalu sempat menyatakan akan ada krisis di Indonesia pada akhir tahun ini, namun Otoritas Jasa Keuangan mengaku tidak setuju atas pernyataan tersebut.
Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK Imansyah mengatakan, Faisal harus mempertanggungjawabkan ramalannya tersebut karena akan berdampak negatif.
"Apa pemicunya? tanya coba sama pengamatnya. Jangan bikin isu jelek, yang positiflah," ujarnya di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Imansyah menjelaskan, bertolak belakang dengan Faisal, OJK justru mengharapkan tidak ada gangguan ke perekonomian nasional hingga tahun depan.
"Tahun depan kita berharap enggak ada goncangan, kan cukup sensitif tuh," tambahnya.
OJK bersama dengan pemerintah ditambahkannya terus berupaya untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia, termasuk dari ancaman pesta politik 2018 sampai 2019.
Baca: BPJS Kesehatan Akan Minta Keluarga Pasien Ikut Tanggung Biaya Medis Penyakit Gawat, Apa Saja?
Baca: Akbar Tanjung, Kalau Setya Novanto Tidak Diganti: Saya Takut Betul Ini Kiamat Bagi Golkar
"Kita jaga sektor jasa keuangan biar enggak banyak isunya. Tahun depan 2018, 2019 apalagi, sama-sama jangan bikin isu,” terangnya.
Sebelumnya, Faisal Basri mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati. Dia memprediksi, akhir tahun ini akan ada krisis yang bakal mengguncang ekonomi Indonesia, meski tidak terlalu besar.
Menurut Faisal, guncangan yang akan melanda perekonomian Indonesia itu akibat dari kesalahan pemerintah sendiri yang telah mengeluarkan beberapa kebijakan tak tepat, seperti menurunkan suku bunga.
"Hati-hati sampai Desember kemungkinan ada krisis kecil yang diciptakan pemerintah sendiri, tapi krisisnya sebentar dan bisa dilewati karena pemerintah akhirnya sadar tidak bisa lagi ugal-ugalan," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/11/2017).