Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang, Abu Vulkanik Terpantau Sampai di Wilayah Jember
"Penutupan operasional kita perpanjang hingga keesokan hari paginya. Atau sampai Rabu esok pagi."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Rapat evaluasi dari Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai pun selesai dilakukan, Selasa (28/11/2017) dinihari sekira pukul 01.40 WITA tadi.
GM AP I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan dari hasil pengamatan di Bandara sebaran debu vulkanik kini semakin melebar.
"Penutupan operasional kita perpanjang hingga keesokan hari paginya. Atau sampai Rabu esok pagi. Sesuai NOTAM AirNav Indonesia yang akan dikeluarkan setelah ini," tegasnya.
Baca: BREAKING NEWS: Satelit NASA Deteksi Anomali Termal Pertama Gunung Agung, Ini Penjelasan PVMBG
Yanus menambahkan hal tersebut dilakukan karena sebaran debu vulkanik semakin melebar dan bahkan sampai di Banyuwangi dan Jember.
Berikut keputusan hasil rapat evaluasi erupsi Gunung Agung oleh Komunitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali:
1. Menindaklanjuti adanya erupsi Gunung Agung Pada Pukul 24.00 Wita, ketinggian Vulcanic Ash/Erupsi Mencapai ketinggian 3000 m2.
Baca: Semalam Lava Sudah Menyembur dari Dalam Kawah Gunung Agung
2. Pada Pukul 23.10 wita berdasarkan Meteorological watch office, telah menerbitkan berita meteorologi significant untuk penerbangan yang didasarkan dari informasi: pengamatan dari VA Advisory Darwin, bahwa semburan vulcanic ash dari gunung agung telah mencapai pada ketinggian 30.000 feet bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 5-10 kts dan masih mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
3. Hingga pukul 00.00 Wita, Paper Test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali.
4. Dengan pertimbangan air space/ ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran vulcanic ash sesuai dengan ploting VA Advisory, maka Notam Closed Bandara akan dilanjutkan hingga 24 jam ke depan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin