Raih Pembiyaan 154 Juta Dolar AS, Satelit PSN VI Siap Mengorbit Akhir 2018
“Kami berharap layanan satelit PSN dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan ikut menggerakan perekonomian nasional,” kata Adi Rahman
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) membangun satelit baru yang akan dinamai PSN VI. Satelit baru ini akan dioperasikan dan dikelola anak usaha PSN, PT PSN Enam Indonesia dengan dukungan pembiayaan dari Export Development Canada (EDC), sebuah lembaga kredit ekspor berbasis di Kanada.
Satelit PSN VI dibangun oleh Space System/Loral, perusahaan pembuat satelit di Amerika Serikat dan ditargetkan mengorbit akhir 2018 pada slot orbit 1460BT.
Penandatanganan kerjasama pembiayaan antara PT PSN Enam Indonesia dengan EDC dilakukan siang tadi, Selasa (5/12/2017) oleh Nedy Zachry, Direktur PT PSN Enam Indonesia dengan Tushar Handiekar, Director, Infrastructure & Industrials, Structured & Project Finance Export Development Canada (EDC), disaksikan Adi Rahman Adiwoso, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara.
Ikut menyaksikan penandatanganan ini Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, direksi PSN dan anak usaha, dan manajemen EDC, Kanada. Sebelumnya, perjanjian pembiayaan dengan EDC ditandatangani pada 25 Oktober 2017 di Jakarta dan Ottawa, Kanada.
Chief Executive Officer PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, pembangunan satelit PSN VI akan mengukuhkan posisi perusahaan sebagai penyedia layanan broadband terbesar di Indonesia menjadi bagian dari komitmen PSN mendukung program kemandirian satelit Indonesia yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.
Pengoperasian satelit ini juga akan mengoptimalkan peluang perusahaan satelit domestik untuk memenuhi kebutuhan data broadband di Indonesia yang sangat tinggi.
“Kami berharap layanan satelit PSN dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan ikut menggerakan perekonomian nasional,” kata Adi Rahman dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews.
PSN VI memiliki kapasitas transponder C Band dan Ku Band yang dapat menjangkau seluruh pelosok wilayah di Indonesia. Transponder C band akan digunakan melayani kebutuhan cellular trunking dan komunikasi data perusahaan dan lembaga pemerintahan.
Baca: Sandiaga Tagih Dana Rp 191 Miliar dari Yayasan Sumber Waras
Sementara, transponder Ku Band ditujukan untuk melayani kebutuhan internet kecepatan tinggi melalui satelit.
PSN VI dirancang kemampuan sebagai High Throughput Satellite (HTS) pertama di Indonesia yang dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional untuk alokasi spektrum yang sama.
“Pemerintah sangat mengapresiasi keterlibatan aktif pelaku usaha dan inisiatif yang di lakukan PSN bisa mewujudkan cita-cita Pemerintah untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dengan internet, sehingga kegiatan ekonomi bertambah efisien,” ungkap Menteri Rudiantara.