Mendes Dorong Kepala Daerah Optimalkan Produk Unggulan Kawasan Desa
Eko Putro Sandjojo menginginkan agar lebih banyak daerah di Indonesia untuk mengoptimalkan produk unggulan kawasan pedesaan
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menginginkan agar lebih banyak daerah di Indonesia untuk mengoptimalkan produk unggulan kawasan pedesaan (prukades).
Sebab, kata Eko, prukades memiliki potensi yang besar untuk menjadi pengungkit perekonomian jika menjadi gerakan nasional.
“Desa itu kan miskin gara gara dia gak punya ekonomi core skill, prokades ini supaya desa mengajukan satu komoditas dengan skala besar,” ungkap Eko ungkap Eko saat acara Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Dia menjabarkan saat ini misalnya di Pandeglang, salah satu strategi dilakukan program dana desa dengan mengembangkan potensi komoditas jagung melalui produk unggulan kawasan pedesaan (prukades).
Pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian untuk menyediakan bibit serta pupuk gratis. Selain itu, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan membangun jembatan yang diperlukan pasca panen. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ikut andil menyediakan asuransi pascapanen.
“Dengan begitu akan terjadi pertumbuhan ekonomi, misal di Pandeglang dengan lahan 50 ribu hektar bisa menghasilakan sekitar 500 ton jagung dalam setahun,” ujarnya.
Eko memprediksi, jika harga jagung dijual seharga Rp 3.000, maka masyarakat akan mendapat Rp 1,5 triliun, padahal pendapatan asli daerah (PAD) hanya Rp 120 miliar.
Sebagai gambaran, Pemerintah mengucurkan desa pertama kali di tahun 2015 sebesar Rp 20,68 triliun. Di tahun depan, Presiden Joko Widodo menambah dana desa dua kali lipat, menjadi Rp 46,98 triliun. Oleh karena itu, Mendes meminta agar daerah-daerah mengoptimalkan potensi produk unggulan kawasan desa.
“Saat ini sudah 24 daerah sudah menjalankan, 43 daerah dalam proses,” pungkas Eko.