Ini Penyebab Rupiah Sulit Menguat Tinggi
Sebagaimana biasanya menjelang libur akhir tahun, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tak banyak bergerak
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagaimana biasanya menjelang libur akhir tahun, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tak banyak bergerak. Kemarin, kurs spot rupiah ditutup bertengger di Rp 13.556 per dollar AS. Artinya, dalam sepekan, rupiah cuma naik 0,10%.
Rupiah bisa menguat berkat keputusan Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia jadi BBB. "Apalagi, biasanya upgrade rating ini akan diikuti oleh Moody's dan S&P di tahun depan," kata Josua Jumat (22/12)
Cuma rupiah sulit menguat tinggi lantaran sebelumnya ada sentimen persetujuan senat AS terhadap proposal undang-undang pajak baru di AS. Meski begitu, analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, ini cuma efek jangka pendek. Sebab, pelaku pasar sudah mengantisipasi persetujuan Senat AS tersebut.
Rupiah juga tertekan kenaikan permintaan dollar AS. "Rupiah terlihat agak tertekan karena profit taking serta naiknya kebutuhan dollar jelang liburan," jelas Faisyal.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Rupiah sulit menguat tinggi