Larangan Terbang dari Tiongkok ke Bali Akhirnya Dicabut
larangan terbang ke Bali itu sebenarnya diberlakukan pemerintah Tiongkok sampai 4 Januari 2018.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pariwisata Bali bersiap kebanjiran wisman Tiongkok. Selain sukses menjual 1.087 pax perjalanan wisata dari Tiongkok ke Bali, Travel Advice ke Pulau Dewata juga sudah resmi dicabut.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu mengungkapkan, larangan terbang ke Bali itu sebenarnya diberlakukan pemerintah Tiongkok sampai 4 Januari 2018. Namun, keputusan tersebut direvisi oleh pemerintah Tiongkok.
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengeluarkan travel advice bagi warganya yang akan bepergian ke Bali terkait dengan erupsi Gunung Agung. Peringatan itu disertai dengan larangan maskapai asal Tiongkok untuk mendarat di Bali.
”Larangannya sudah tidak berlaku. Per 26 Desember 2017, semua sudah boleh terbang ke Bali,” ujar Vinsen, Jumat (29/12/2012).
Menurut Vinsen wisatawan Tiongkok akan menjadi stimulus signifikan untuk pertumbuhan penumpang internasional. Dasarnya ada. Selama ini, Tiongkok menjadi penyumbang kunjungan wisatawan tertinggi ke Bali dan Indonesia.
Pada periode Januari hingga Juli saja, jumlah turis Tiongkok ke Bali menembus 896 ribu. Angka itu jauh di atas Australia yang ada di urutan kedua dengan 632 ribu wisatawan.
Angkutan udara dari Tiongkok ke Bali pun diyakini bakal kembali padat. Pada kondisi normal saja, setiap hari ada 30 rute penerbangan reguler dan carter dari Tiongkok ke Bali.
Air China, China Southern, Eva Air, Xiamen Airlines, dan China Eastern adalah di antara maskapai asal Tiongkok dan Taiwan yang melayani penerbangan langsung ke Bali.
"Periode 18-24 Desember pergerakan pesawat di Bandara meningkat 10,45 persen dibanding periode sama tahun lalu. Wisatawan asing pasti akan menyusul naik. Apalagi telah dicabutnya travel advice oleh pemerintah Tiongkok," kata Vinsen.
Kedatangan banyak turis asing langsung terbukti. Terhitung sampai dengan 24 Desember 2017, 14.274 wisatawan asing sudah masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.