TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berupaya mengembangkan bandara yang berada di pulau Rote, yakni Bandara DC Saudale.

Pembangunan bandara tersebut masuk ke dalam program pembangunan 15 bandara baru dan membuat konektivitas baru antarwilayah dengan membuka 85 rute penerbangan baru selama tahun 2017.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menjelaskan pembangunan Bandara DC Saundale diharapkan dapat mendukung perekonomian Pulau Rote, pariwisata, hingga pertahanan

"Dengan adanya transportasi udara yang cepat, selamat, aman dan nyaman, kita juga bisa ikut menjaga pertahanan dan keamanan negara dan membantu dari sisi kemanusiaan bagi warga di Pulau Rote dan sekitarnya," ungkap Agus Santoso, Senin (8/1/2018).

Bandara DC Saudale Rote saat ini mempunyai panjang landas pacu 1.650 meter (m) x 30 m dengan besar taxiway 75 m x 17 m dan apron berukuran 120 m x 85 m.

Dengan luas tersebut, pesawat jenis ATR 72- 500/ 600 dengan kapasitas angkut 72 kursi mampu mengakomodir kebutuhan penduduk di pulau yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 200 ribu jiwa tersebut.

Adapun rute yang dilayani di Bandara DC Saudale adalah rute Rote-Kupang pp yang dilayani maskapai penerbangan Wings Air.

Pergerakan dari dan ke bandara Rote dengan memiliki jadwal penerbangan 2 kali sehari oleh maskapai penerbangan.

"Kami akan melakukan pengawasan dan pembinaan agar penerbangan ke Pulau Rote dan pulau-pulau lain di Indonesia yang terletak paling luar, terpencil dan terdalam bisa berlangsung dengan selamat, aman dan nyaman serta berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian," ucap Agus.

Selain itu bandara DC Saudale juga dilengkapi terminal penumpang seluas 1.170 meter persegi dan gedung operasional yang terdiri dari gedung perkantoran, gedung navigasi penerbangan NDB, gedung workshop, menara ATC, gedung PKP-PK dan gedung PH.