Menko Darmin: Utang Tidak Selamanya Buruk
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan utang tidak selamanya menjadi hal yang buruk
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan utang tidak selamanya menjadi hal yang buruk. Pasalnya, negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat bahkan tetap memiliki utang untuk mendorong perekonomian.
Darmin mengatakan, yang terpenting adalah utang tersebut hendaknya digunakan untuk hal-hal yang produktif. "Yang tidak boleh, kalau pinjam tapi tidak untuk yang produktif. Itu nanti terpaksa harus mencari dari kegiatan lain dana pembayarannya," ujarnya, Selasa (16/1/2018).
Menurut Darmin, Indonesia bisa saja mengambil opsi untuk tidak berutang. Akan tetapi, terdapat konsekuensi berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil dari saat ini.
"Kalau enggak mau berutang bisa juga. Tapi siap-siap pertumbuhannya berapa hanya 3 sampai 4 persen, mau?" ujar Darmin.
Berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia naik 9,1 persen tahun ke tahun (year on year) atau menjadi 347,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.684 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS) per akhir November 2017. Kenaikan utang ini dipicu penarikan utang swasta dan publik.