Bulog Gagal Tekan Harga Beras Tiga Kali Operasi Pasar
Perum Bulog telah berusaha menekan harga beras di 2017. Namun selama tiga kali operasi pasar tidak memberikan dampak signfikan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog telah berusaha menekan harga beras di 2017. Namun selama tiga kali operasi pasar tidak memberikan dampak signfikan.
"Kami menghadapi sedikit masalah sejak November sudah ada kenaikan harga beras. Sejak bulan itu kami ada perintah operasi pasar," ujar Kepala Bulog Djarot Kusumayakti, di rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Djarot menjelaskan operasi pasar pertama dilakukan pada November 2017. Bulog pun mengucurkan beras tambahan sebanyak 20 ribu ton.
"Tidak mampu meredam harga beras," kata Djarot.
Selanjutnya pada Desember 2017, Bulog kembali melakukan operasi pasar. Walaupun pasokan ditambah 30 ribu ton, namun hasilnya tidak mengubah harga beras yang masih mahal.
"Desember kami keluarkan beras 30 ribu ton, hasilnya tidak mampu meredam harga," papar Djarot.
Pada awal tahun 2018, Bulog kembali melakukan operasi pasar. Stok beras yang digelontorkan sampai 70 ribu, tetapi hasil akhirnya tetap tidak bisa menekan harga beras.
"Januari sejak tanggal 1 sampai dua hari lalu sudah keluarkan 70 ribu ton, harga belum banyak beranjak," ungkap Djarot.
Bulog pun sudah melakukan tender terkait pembelian beras. Jika lancar pada pertengahan Februari beras impor sudah tiba di dalam negeri secara bertahap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.