Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Manajemen Garuda Bantah Kurangi Hak Libur Pilot

Pengurangan tersebut karena Garuda melakukan ekspansi besar-besaran sehingga jadwal penerbangan menjadi banyak, sedangkan Garuda kekurangan pilot.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Manajemen Garuda Bantah Kurangi Hak Libur Pilot
TRIBUNNEWS/APFIA
Serikat Pekerja Garuda Indonesia menggelar konferensi pers, meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan pembenahan besar-besaran jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, agar BUMN ini tidak makin terpuruk, Selasa (23/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pilot Garuda Indonesia menyebut manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kerja dengan mengurangi waktu istirahat berkala pilot yang seharusnya delapan hari dalam sebulan menjadi tujuh hari dalam sebulan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasi Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono menyatakan pihaknyamenerapkan sistem kerja tetap mengacu padea dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

"Mengenai apa yang disampaikan rekan rekan penerbang khususnya, kita bekerja berdasarkan perjanjian kerja bersama dan kita beberapa kali diskusi dengan rekan rekan penerbang," ungkap Triyanto saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/1/2018).

Triyanto menyebutkan, memang sempat waktu libur para penerbang yang seharusnya delapan hari dalam sebulan dikurangi menjadi tujuh hari.

Pengurangan tersebut karena Garuda melakukan ekspansi besar-besaran sehingga jadwal penerbangan menjadi banyak, sedangkan Garuda kekurangan pilot.

Baca: Pemicu Merosotnya Performa Garuda Indonesia Menurut Serikat Pekerja

Berita Rekomendasi

Baca: OJK Siapkan Sanksi Bagi yang Nekat Transaksikan Bitcoin di Indonesia

Namun menurut Tristanto hal tersebut sudah berdasarkan negosiasi terlebih dulu dengan para penerbang.

"Masalah jam istirahat ada dalam aturan delapan hari dalam sebulan, memang karena kita kekurangan penerbang, kita diskusi dulu boleh gak kita kurangin dulu 1 hari lah misalnya dalam sebulan," tutur Triyanto.

Direktur Operasi Garuda Indonesia itu juga memastikan Garuda saat ini tidak akan melakukan pengurangan pilot seperti yang ditakutkan para penerbang.

"Kalau pengurangan gak ada. Jadi jam istirahatnya saja sempat kurang artinya perusahaan melakukan ekspansi yang cukup besar ini tidak dibarengi dengan penyediaan SDM," kata Triyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas