Daging Ayam, Beras, hingga Rokok Jadi Pemicu Inflasi Januari 2018
angka tersebut tercatat lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana inflasi sebesar 0,97 di Januari 2017.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, di Januari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62 persen. Sementara itu, secara year on year dari tahun 2017, tingkat inflasi di kisaran 3,25 persen.
Namun demikian, angka tersebut tercatat lebih rendah dari periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana inflasi sebesar 0,97 di Januari 2017.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, menyebut inflasi di tahun ini dipicu oleh naiknya beberapa komponen, seperti bahan makanan sebesar sebesar 2,34 persen, makanan jadi minuman dan rokok menyumbang 0,43 persen, perumahan, air, listrik dan gas menyokong 0,23 persen, sandang sebesar 0,50 persen, kesehatan 0,28 persen dan pendidikan sebesar 0,16 persen.
Baca: Adik Ahok Ungkap Tanda Tak Biasa ini dalam Perceraian Kakaknya, Mulai dari Angka 31 Hingga Purnama
“Bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Januari 2018, terutama dipicu naiknya harga beras,” ungkap Suhariyanto, saat paparan di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Kepala BPS menerangkan, di awal tahun, harga beras yang melonjak karena salah satunya dipengaruhi faktor permintaan yang tinggi akan komoditas ini, sedangkan di awal tahun belum memasuki masa panen.
“Beras menyumbang inflasi 0,24 persen di awal tahun ini, tertinggi dari komoditas lainnya,” jelas dia.
Ada pun, komponen komoditas lain yang juga menyumbang inflasi antara lain, daging ayam ras sebesar 0,07 persen, ikan segar sebesar 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, sayur-sayuran 0,01 ppersen.
Suhariyanto menyebut, dari 82 kota, sebanyak 79 kota tercatat mengalamai inflasi. Tingkat inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,42 persen, sedangkan terendah di Tangerang sebesar 0,04 persen.
Sementara itu, menurut data BPS, tiga kota tercatat mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar minus 1,12 persen dan deflasi terendah di Meulaboh minus 0,14 persen.