BTN: Spin Off Unit Usaha Syariah Baru Bisa Terlaksana Tahun 2020
Kalau merger misalnya, kita tinggal menunggu hasil yang akan mau merger siapa saja"
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) masih menunda rencana pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) dari entitas induk. Perseroan menyebutkan spin off baru bisa terlaksana di tahun 2020.
Direktur Strategi, Resiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantariksa menerangkan, rencana spin off tersebut molor dari target yang ditentukan karena masih terganjal rencana pembentukan holding jasa keuangan syariah oleh Kementerian BUMN.
Dalam rencana holdingisasi tersebut, ada kajian peleburan UUS BTN ke bank syariah pelat merah lain.
“Kementerian BUMN maunya lebih efektif jika ada penggabungan. Tapi masih kajian, belum ada evaluasi. Kami tunda sampai proses pembentukan holding ini ada kejelasan, perkiraan maksimal di 2020,” ungkap Mahelan di Menara BTN, Selasa (13/2/2018).
Mahelan belum bersedia menjelaskan terkait kabar peleburan ke bank syariah lain lantaran masih dalam kajian awal.
“Nah kita belum sampai segitu. Kalau merger misalnya, kita tinggal menunggu hasil yang akan mau merger siapa saja,” jelas dia.
Baca: Menjelang Imlek, Harga Bunga di Pasar Rawa Belong Naik 5 Kali Lipat
Baca: Pemerintah Rombak Lagi Direksi Pertamina, Direktur Gas Dihapus
Unit Usaha Syariah BBTN hingga Desember 2017 mencatatkan kenaikan laba bersih 27,76 persen ke posisi Rp 482,19 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang naik sebesar 26,46 persen secara tahunan, yaitu dari Rp 14,22 triliun menjadi Rp 17,98 triliun pada Desember 2017.
Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) kotor (gross) turun dari 1,01 persen pada Desember 2016 menjadi 0,95 persen.
Sementara, aset UUS BTN juga terkerek 29,08 persen menjadi Rp 23,39 triliun di sepanjang 2017.