Apindo Dorong Pemerintah Investigasi Robohnya 'Pier Head' di Proyek Tol Becakayu
Atas kejadian ini, sebanyak 7 korban luka sudah dilakukan evakuasi dan penanganan di RS UKI Cawang oleh pihak Waskita Karya.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mendorong agar pemerintah melakukan investigasi terkait peristiwa robohnya pier head di proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
“Saya dukung investigasi (insiden Becakayu) juga termasuk longsoran di bandara Soetta,” ungkap Hariyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).
Insiden nahas tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB dinihari tadi, Selasa (20/2/2018) pada saat dilakukan pengecoran pier head dengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot sehingga jatuh.
Atas kejadian ini, sebanyak 7 korban luka sudah dilakukan evakuasi dan penanganan di RS UKI Cawang oleh pihak Waskita Karya.
Baca: Pier Head Proyek Becakayu Roboh, Saham Waskita Karya Bergerak Melemah
“Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan,” ungkap Dono Parwoto, Kepala Divisi III WSKT dalam keterangan resminya.
Namun demikian, Ketua Apindo menilai agar semua pihak tidak melihat kejadian tersebut secara umum, tapi harus melihatnya secara kasus demi kasus karena kondisi human error di tiap pekerjaan selalu ada.
“Kalau menurut saya jangan digeneralisir liat kasus per kasus karena kondisi human error tiap pekerjaan ada,” imbuh dia.
Proyek Jalan Tol Becakayu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mulai tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp 7,23 triliun dan memiliki panjang ruas 11 kilometer.