Waskita Karya Kaji Penambahan Shift Bagi Para Pekerja
"Itu ada shift ya. Kemarin ada 2 shift , cuman sekarang kita kaji apakah perlu 3 shift," kata Dono.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan tidak ada indikasi kesalahan manusia (human error) terkait kecelakaan konstruksi pada pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Namun untuk memastikan detil penyebabnya, Waskita Karya masih menunggu hasil investigasi.
"Menurut saya nggak (human error). Penyebabnya apa, itu yang perlu kita cari," ungkap Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Perseri) Tbk Dono Prabowo saat ditemui di kantor Waskita Karya, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Untuk menhindari terjadinya kecelakaan berulang akibat human error, Waskita Karya akan mengkaji penambahan shift jam kerja buruh yang saat ini dua shift menjadi tiga shift, sehingga waktu kerja per shift bisa berkurang.
"Itu ada shift ya. Kemarin ada 2 shift , cuman sekarang kita kaji apakah perlu 3 shift," kata Dono.
Waskita Karya saat ini menerapkan waktu kerja 8 jam bagi para pekerja dengan waktu lembur tiga sampai empat jam.
Baca: Honda Luncurkan All New CB150 Verza, Asyik Buat Motor Harian
"Misalnya jam 4 sore selesai, lalu istirahat, kalo dia lembur berarti kerja jam sampai 8. Jam 8 malam itu shift yang kedua sampai selesai, sampai pagi karena pengecoran beton itu nggak boleh berhenti," kata Dono.
Akibat kejadian kecelakaan konstruksi tersebut, 7 pekerja menjadi korban dan kini dalam perawatan di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur.
Kecelakaan konstruksi pembangunan Tol Becakayu terjadi pada Senin (20/2/2018) pagi pukul 03.00 WIB akibat merosotnya bekisting pier head saat dilakukan pengecoran.