Penjelasan Jasa Marga Soal Aturan Ganjil Genap di Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur Mulai 12 Maret
Kebijakan ganjil genap ini berlaku selama hari kerja, Senin sampai Jumat, pukul 06.00 sampai 09.00 WIB
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Keputusan Menteri Perhubungan mulai 12 Maret akan memberlakukan kebijakan ganjil genap kendaraan yang boleh melintas di akses rusa tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur arah ke Jakarta. Langkah ini bertujuan menurunkan angka kepadatan lalu lintas pada jam-jam kerja.
Kebijakan ganjil genap ini berlaku selama hari kerja, Senin sampai Jumat, pukul 06.00 sampai 09.00 WIB dan menjadi bagian dari paket kebijakan dalam rangka menangani kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, selama masa pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional di ruas jalan tol tersebut.
Dwimawan Heru Santoso, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam penjelasan persnya kepada Tribunnews, hari ini, Jumat (23/2/2018) menyebutkan, kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan V/C Ratio dan meningkatkan kecepatan tempuh rata-rata di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
Baca: Beli Motor Harley di Sini, Ada Cicilan Bunga Nol Persen untuk Dua Tahun
Baca: Banyak Dipakai di Sektor Konstruksi: New Generation Ranger FM 260 JD, Truk Paling Laris Hino di 2017
Paket kebijakan penanganan kepadatan Jalan Tol Jakarta Cikampek tersebut merupakan kebijakan terintegrasi yang mencakup semua golongan kendaraan pengguna jalan yang terdiri dari pengaturan jam operasional angkutan barang,
prioritas jam Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU), serta pengaturan waktu kendaraan pribadi melalui skema ganjil genap di akses tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
"Pemberlakuan kebijakan ini merupakan kewenangan Pemerintah. Jasa Marga sebagai operator Jalan Tol Jakarta Cikampek mendukung dan berperan dalam pelaksanaan di lapangan, seperti penyediaan rambu, pembuatan marka, penyediaan sarana, petugas pelaksana, sosialisasi, dan lain lain," kata Dwimawan Heru.
"Diharapkan dengan pemberlakuan kebijakan tersebut akan mengurangi kepadatan di Jalan Tol Jakarta Cikampek yang kerap terjadi sejak pembangunan berbagai proyek infrastruktur skala besar di ruas jalan tersebut," imbuh Dwimawan Heru.