APL: Taruma City Siap Jadi Central Business District Kota Karawang
Dia meyakini, proyek ini akan mendapat sambutan bagus oleh pasar mengingat harga lahan di kawasan Karawang Barat terus naik setiap tahunnya
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Agung Podomoro Land (APL) akan mengembangkan proyek properti terbarunya, Taruma City, di Karawang Barat sebagai central business district di Kota Karawang.
Taruma City merupakan project properti kedua oleh grup APL di Karawang setelah sebelumnya sukses mengembangkan project properti hunian Grand Taruma yang berlokasi tidak jauh dari Taruma City.
General Manager Taruma City Rina Irawan, Senin (26/2/2018) mengatakan, ada alasan kuat mengapa proyek yang dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar ini siap dijadikan pusat bisnis baru di Karawang. Yang utama adalah karena lokasinya yang strategis di tengah kota.
Selain itu, Karawang Barat saat ini menjadi kawasan yang paling siap berkembang sebagai pusat ekonomi Karawang dengan didukung oleh sejumlah proyek infrastruktur yang saat ini dibangun Pemerintah di bagian utara dan tengah Jawa Barat.
Antara lain, pembangunan Pelabuhan Patimban di Karawang, Bandara Kertajati di Majalengka, dan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang saat ini sedang digarap Jasa Marga.
Di proyek properti Taruma City di kawasan Jl Kertabumi dan bisa diakses dari pintu tol Karawang Barat ini, APL akan membangun 49 unit rumah mewah, satu tower apartemen dengan 700 unit hunian dan 243 ruko. Proyek ini mengincar segmen atas, yakni pasar kaum ekspatriat, terutama dari Jepang.
"Karawang banyak memiliki kawasan industri terintegrasi terutama industri otomotif dari Jepang. Di wilayah ini banyak ekspatriatnya," jelas Rina.
Baca: Citilink Turunkan Satu Penumpang Karena Merokok Saat Berjalan Menuju Pesawat
Baca: Yamaha Lexi, Gadis Cantik Nan Polos yang Siap Didandani
Dia meyakini, proyek ini akan mendapat sambutan bagus oleh pasar mengingat harga lahan di kawasan Karawang Barat terus naik setiap tahunnya, sehingga proyek properti ini juga cocok dijadikan investasi.
"Karawang ini kota yang sedang berkembang jadi menawarkan banyak peluang. Harga lahan di Kertabumi saat ini sudah 25-30 juta per meter. Dari total 175 ha luas Kabupaten Karawang, sebanyak 13.800 hektar saat ini dikembangkan untuk kawasan industri. K awasan ini merupakan koridor industri dari Jepang. Jadi kebutuhan hunian di sana oleh ekspatriat sangat besar," terang klaim Rina.
Dia menjelaskan, proyek Taruma City saat ini belum resmi launching.
"Kita baru akan launching pertengahan tahun 2018 ini. Pengambilan NUP (nomor urut pemesanan) baru kita mulai. Untuk proyek hunian landed luas tanahnya mulai dari 108 m2 -119 m2. Tapi soal harga belum bisa di-publish. Begitu juga untuk ruko dan unit apartemennya," papar Rina.
Seluruh proyek apartemen, hunian landed dan ruko tiga lantai ini diproyeksikan tuntas digarap dalam tiga tahun ke depan.
Soal strategi pemasaran Taruma City, Rina menyatakan karena jumlah unit yang dipasarkan tidak terlalu banyak, pihaknya akan memanfaatkan pasar lokal, serta pembeli potensial dari sekitar Jakarta, seperti Jakarta Barat dan Utara.
Targetnya, 50 persen dari unit yang dipasarkan bisa terjual sampai dengan pertengahan tahun 2019.
Untuk project Grand Taruma, APL saat ini masih memasarkan sisa stok berupa unit ready stok yang terdiri dari rumah landed sebanyak 6 unit dengan luas tanah 126 m2 dan luas bangunan 69 m2, ruko sebanyak 3 unit di posisi hook berukuran 9,5x 12 meter.