Data Nasabahnya Diduga Bocor, Ini Tanggapan Manajemen Bank BRI
Dugaan bocornya data nasabah ini diketahui setelah Yuli Purwanto ditelpon orang yang mengatasnamakan BRI.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Galvan Yudistira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memberikan penjelasan terkait dugaan bocornya data nasabahnya. Seorang nasabah mengingatkan nasabah Bank BRI berhati-hati karena data pribadi miliknya sempat diketahui oknum penipu, seperti ditulisnya pada surat pembaca KONTAN, Senin (5/3/2018).
Kasus bocornya data pribadi nasabah BRI ini agak unik lantaran oknum mengetahu cukup detail, seperti nama, nomor rekening, nomor kartu ATM, masa berlaku kartu, dan nama ibu kandung.
Dugaan bocornya data nasabah ini diketahui setelah Yuli Purwanto ditelpon orang yang mengatasnamakan BRI.
Awalnya, Yuli percaya bahwa penelepon adalah customer service Bank BRI.
Sampai Yuli curiga bahwa penelepon menanyakan 3 digit angka dibelakang kartu ATM. Tiga angka ini adalahkode khusus untuk verifikasi saat transaksi kartu kredit yang sifatnya rahasia.
Baca: Jonan Juga Pastikan Harga BBM Premium dan Solar Tidak Naik Hingga 2019
Baca: Yusril Ihza: Negara Bisa Kacau Kalau Terjadi Calon Presiden Tunggal di Pilpres 2019
Bambang Tribaroto, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan BRI mengatakan, bank tidak pernah memberikan data nasabah kepada siapapun melalui media apapun.
"Bank BRI tidak pernah meminta data rahasia nasabah seperti 3 digit angka di belakang kartu atau one time password melalui telepon, sms atau email," kata Bambang kepada kontan.co.id, Senin (5/3/2018).
Kebocoran data nasabah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa diantaranya melalui transaksi online, penggunaan kartu kredit saat melakukan transaksi di mesin EDC serta melalui social engineering.
Bambang bilang nasabah harus lebih berhati-hati dalam melakukan pendaftaran akun atau ketika bertransaksi pada situs e-commerce.
"Apalagi ketika transaksi harus mencantumkan data pribadi," kata Bambang kepada kontan.co.id, Senin (5/3/2018).
Selain itu, BRI berharap agar tidak menggunakan WiFi publik untuk koneksi data internet. Selain itu nasabah juga diminta hati-hati ketika melakukan swipe kedua kalinya di keyboard komputer maupun mesin cash register kasir.
Diharapkan, nasabah juga melakukan pengkinian anti virus perangkat komputer, serta tidak menginformasikan kerahasiaaan data kepada orang lain atau yang mengatasnamakan BRI.