Rupiah Bisa Menyentuh Level 15.000 Per Dollar AS
Lembaga rating Standard and Poor’s (S&P) mengatakan, pelemahan rupiah ke level Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS) perlu diwaspadai.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang masih cenderung tertekan kemungkinan akan bertahan lama. Lembaga rating Standard and Poor’s (S&P) mengatakan, pelemahan rupiah ke level Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS) perlu diwaspadai.
Senior Director Corporate Ratings S&P, Xavier Jean mengatakan, rupiah perlu diawasi jika mencapai level ini. Dia menambahkan, depresiasi bisa berlangsung cepat. Dia mencontohkan pelemahan nilai tukar rupiah pada tahun 2015.
Saat itu, rupiah melemah dari Rp 12.000 ke Rp 15.000 hanya dalam hitungan beberapa bulan. "Kami melihat, level ini akan menimbulkan tekanan finansial bagi banyak perusahaan," kata dia pada saat konferensi pers, Selasa (13/3).
Jean menambahkan, level Rp 15.000 per dollar AS menjadi level psikologis bagi korporasi. Karena korporasi tidak bisa melanjutkan operasional dengan nilai tukar tinggi. Mereka pun akhirnya perlu proaktif dan merestrukturisasi utang dengan kreditur.
Tapi, S&P belum melihat level tersebut saat ini. "Masalah lebih besar terkait depresiasi adalah kecepatannya. "Kepercayaan investor akan terpengaruh jika depresiasi terjadi terlalu cepat," kata Jean.
Akan ada perbedaan antara pelemahan ke Rp 15.000 per dollar dalam hitungan bulan atau hitungan tahun. "Jadi, level Rp 15.000 adalah level yang perlu diwaspadai, dan laju pelemahan ke Rp 15.000 itulah turbulensi sebenarnya," imbuh Jean.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: S&P: Waspadai pelemahan rupiah ke Rp 15.000 per dollar AS