Ramadhan, Pemerintah Akan Impor 240.000 Ton Beras dari Thailand dan Vietnam
"Kalau tidak salah 240.000 ton lagi supaya genap 500.000 ton. Sepertinya, yang meleset hanya dari India dan Pakistan, nanti masuknya Mei atau Juni"
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Arsy Ani Sucianingsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua bulan menjelang bulan Ramadhan, pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga beras. salah satunya dengan mengimpor beras dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pada bulan Maret, beras impor asal Thailand dan Vietnam akan masuk ke Indonesia untuk mengamankan stok beras Bulog pada dua bulan ini sebesar 500.000 ton.
"Kalau tidak salah 240.000 ton lagi supaya genap 500.000 ton. Sepertinya, yang meleset hanya dari India dan Pakistan, nanti masuknya pada Mei atau Juni," ujar Darmin selepas melakukan rapat koordinasi terbatas dengan Mentri BUMN dan Bulog, Senin (19/3/2018).
Impor beras dari negara tersebut bakal digunakan untuk intervensi pasar menjelang bulan Ramadhan.
Baca: Pemerintah Tak Naikkan Harga Premium, Pertamina Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp 28 T Tahun Ini
Baca: Ketum GP Ansor Angkat Bicara Soal Tuduhan PKB Tekan Jokowi Pilih Cawapres dari NU
Pada operasi pasar, menurut dia, justru dibuthkan beras dengan kualitas harga lebih baik. " Beras impor itu lebih bagus dan walapun sebenarnya harganya lebih murah," tambahnya.
Darmin bilang, meski akan dilakukan operasi pasar besar-besaran, stok Bulog dipastikan aman hingga akhir April. Apalagi, panen raya akan jatuh pada April mendatang.
Pemerintah telah menargetkan serapan Bulog sebesar 1,2 juta ton hingga bulan Juni-Juli.