TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi masih melanjutkan tren pelemahannya.

Bloomberg mencatat, pagi ini, Kamis (29/3/2018), rupiah melemah tipis ke level Rp 13.766 per dolar AS. Sebelumnya, mata uang garuda berada di level Rp 13.764 per dolar AS.

Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelemahan rupiah dibarengi dengan adanya kenaikan lanjutan pada Euro terhadap dolar AS.

Akan tetapi, kata dia, pergerakan rupiah tidak juga kunjung membaik seiring meningkatnya permintaan akan Euro yang memanfaatkan kondisi internal di kawasan tersebut.

Adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri yakni ditetapkannya pimpinan baru Bank Indonesia yang berasal dari internal, Perry Warijo, dan persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk antisipasi bulan puasa juga belum kuat menopang pelemahan rupiah.

Baca: Gubernur Nonaktif Sultra, Nur Alam Divonis 12 Tahun Penjara

Lebih lanjut, Reza menjelaskan, pergerakan rupiah yang kembali turun dapat membuka peluang pelemahan kembali.

“Apalagi Bank Indonesia menyampaikan bahwa pelemahan rupiah masih wajar sehingga memberikan pandangan kepada para pelaku pasar, seolah-oleh rupiah cenderung dibiarkan melemah,” jelas Reza.

Dia memprediski, laju rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 13.777 dan resisten Rp 13.758 per dolar AS.