Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di awal pekan, Senin (9/4/2018) diprediksi kembali terkoreksi.

Pelemahan tersebut imbas masih minimnya sentimen positif yang mampu mendongkrak laju IHSG.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan di akhir pekan lalu indeks mengalami pelemahan 8,18 poin atau 0,13 persen berada di bawah kenaikan sebelumnya yang naik 26,13 poin atau 0,42 persen.

Tercatat, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih Rp 259,31 miliar dari sebelumnya Rp 434,61 miliar.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memprediksi, laju IHSG masih cenderung rentan mengalami pelemahan.

Baca: Air Bah Kejutkan Warga Kampung Pajagan, Nana Tak Sempat Selamatkan Barang-barang Berharga Miliknya

IHSG belum mampu bertahan di zona hijau seiring masih adanya aksi ambil untung.

"Pergerakan variatif cenderung melemah dimungkinkan jika melihat sentimen yang ada," ungkap Reza dalam risetnya.

Baca: Lagi, 12 Warga Cicalengka Tewas Usai Pesta Miras Jenis Gingseng

Reza menambahkan, adanya sentimen global terkait potensi terjadinya perang dagang Tiongkok-AS setelah AS merilis sejumlah tarif terhadap barang-barang impor dari Tiongkok membuat pelaku pasar cenderung panik yang membuat kenaikan IHSG cenderung tertahan.

"Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6142-6156 dan resisten 6184-6197," kata Reza.