Danareksa Sekuritas : Isu AS-China Perhatikan Sektor Tambang dan Perkebunan
Dua sektor komoditas itu perlu dicermati mengingat AS dan China menjadi tujuan ekspor produk komoditas nasional
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/JEPRIMA
Pialang memperhatikan pergerakan saham di kantor Danareksa Sekuritas, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018). Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 9,69 poin atau 0,15 persen ke 6.433,32. Tribunnews/Jeprima
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ancaman potensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menjadi tekanan tersendiri bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pemerintah dinilai perlu mewaspadai kinerja sejumlah sektor, terutama komoditas, baik pertambangan maupun perkebunan.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menilai dua sektor komoditas itu perlu dicermati mengingat AS dan China menjadi tujuan ekspor produk komoditas nasional.
“Baik AS maupun China merupakan potential buyer dari hasil sumber daya alam Indonesia,” katanya di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Januari–Maret 2018 mencapai US$44,27 miliar, naik 8,78
Berita Rekomendasi