Indeks Saham Berpotensi Melemah, Investor Disarankan Wait and See Sajalah
Indeks pada pergerakan hari ini diprediksi akan bergerak sideways cenderung melemah dengan range 6.305-6.378.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Dede Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (20/4/2018) pekan lalu ditutup melemah 0,29%.
Indeks berada pada level 6.337,69 setelah sebelumnya dibuka pada level 6.355,90 pada penutupan Kamis. Sepekan kemarin, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 1,52 triliun.
Hendri Widiantoro, Analis Erdikha Elit Sekuritas menyatakan indeks pada akhir perdagangan pekan lalu ditutup melemah membentuk pols candle bearish harami disertai dengan dukungan volume yang cukup signifikan.
“Stockhastic mengarah pada bullish momentum,” kata Hendri dalam riset, Jumat (20/4/2018).
Bill William nampak menunjukan fase akselerasi dengan momentum yang mencoba berbalik arah dalam jangka panjang.
Indeks pada pergerakan hari ini diprediksi akan bergerak sideways cenderung melemah dengan range 6.305-6.378.
Baca: Jadi Rebutan Selfie dan Tanda Tangan Pengunjung, Monster El Toro Loco Bintang Pameran IIMS 2018
Baca: Chevrolet Rayakan 100 Tahun Pick-up Trucks di Arena IIMS 2018
“Investor disarankan untuk wait and see dalam mengambil aksi di pasar,” tambahnya.
William Surya Wijaya, Vice President Research Departemen Indosurya Bersinar Sekuritas menyatakan peluang kenaikan IHSG saat ini masih terlihat cukup besar yang ditopang oleh sisi fundamental perekonomian kita yang cukup bagus.
“Namun tantangan terhadap tekanan nilai tukar rupiah terhadap USD ditambah dengan sentimen pergerakan pasar global dan regional cukup memberikan pengaruh terhadap pola pikir investor jangka pendek,” ujarnya.
Dia memprediksi IHSG besok berpotensi menguat dengan range 6171-6389. Saham pilihan William antara lain BBNI, BBCA, UNVR, TLKM, HMSP, KLBF, PWON, ASRI, dan SRIL.