Generali Indonesia Bukukan Premi Rp 3,2 Triliun
esatnya pertumbuhan bisnis Generali di Indonesia didukung oleh beragam inovasi produk serta layanan yang berkesinambungan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generali Indonesia membukukan total premi sebesar Rp 3,2 Triliun dan pertumbuhan premi bruto yang sangat baik hingga mencapai 21% dibanding tahun sebelumnya.
Hasil yang baik ini mendorong perusahaan untuk meraih laba bersih sebesar Rp 61,3 Milyar hanya dalam 8 tahun beroperasi.
Pesatnya pertumbuhan bisnis Generali di Indonesia didukung oleh beragam inovasi produk serta layanan yang berkesinambungan.
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengatakan, di tengah kompetisi yang sangat menantang, untuk menjadi perusahaan asuransi yang memberikan nilai tambah bagi nasabah.
"Setiap tahun kami berkembang dengan didorong oleh berbagai inovasi baru yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi," katanya.
Disebutkan, inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung pertumbuhan jalur distribusi yang kami miliki, baik keagenan, bancassurance maupun bisnis grup.
Tahun 2018 ini, fokus utama kami adalah memperkuat produk dan proses automasi atau digitalisasi, baik untuk nasabah maupun mendukung penjualan.
Selain iPLAN Syariah dengan fitur wakaf yang kami luncurkan di awal tahun, kami juga akan terus melakukan perbaikan produk-produk bersifat kesehatan untuk menjawab kebutuhan keuangan nasabah kami pada setiap segmen dalam tiap tahap kehidupan mereka – termasuk manfaat asuransi tambahan Medical Plan yang kami luncurkan hari ini.
Baca: Elite Bermental Maling, Demokrat: Jangan Digeneralisasi
"Kami yakin pengembangan diatas akan semakin memperkuat posisi kami dalam mengembangkan sayap di industri asuransi Tanah Air,” katanya.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kian menguat, GeneraliIndonesia menutup tahun 2017 dengan pertumbuhan yang cukup signifikan dan pendapatan premi yang kuat.
Jumlah dana kelolaan meningkat sebesar 31% ke Rp 4,4 Triliun berkat hasil operasional yang positif. Sementara rasio solvabilitasberada di posisi 317% (2,6 kali lipat dibanding minimum 120% yang ditetapkan pemerintah).
Premi bruto Generali berada di posisi Rp 3,2 Triliun, naik 21% dibandingkan Rp 2,6 Triliun di tahun 2016, pertumbuhan ini didorong oleh kinerja produk unit link yang tumbuh 27% sebesar Rp 2,7 Triliun.
Dalam hal pemberian hak nasabah, sepanjang 2017, Generali mencatatkan dana klaim kepada nasabah sebesar Rp 544,5 Milyar, meningkat sebesar 32% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 413,4 Milyar.
Jalur distribusi melalui bank rekanan (bancassurance) masih menjadi kontributor premi terbesar dengan total kontribusi 46%.
Sementara channel keagenan menyumbang 44%, dan bisnis kumpulan (group business) sebesar 10% dari total premi bruto.
Baca: Dapat Asuransi Jiwa dan Kesehatan, Eko Yuli: Ini Bagus Bagi Atlet
Inovasi secara terus menerus dilakukan Generali, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah, dengan tetap melihat perkembangan dan peluang pasar.
Memperkuat produk dengan pengembangan manfaat asuransi tambahan untuk kesehatan merupakan salah satu fokus utama Generali untuk memenangkan pasar di tahun 2018.
Berdasarkan data, tren biaya perawatan kesehatan secara global meningkat rata-rata sebesar 10% per tahun berdasarkan sumber data WHO.
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2014 – 20172, biaya klaim kesehatan tumbuh sebesar hampir 10% setiap tahunnya hingga mencapai lebih dari 9.3 Triliun di tahun 2017. Ini didukung dengan bertambahnya jumlah Rumah Sakit Umum yang mencapai lebih dari 2.000, tumbuh 18.5% sejak 4 tahun yang lalu.
Peluang pasar atas kebutuhan inilah yang menjadi basis diluncurkannya manfaat asuransi tambahan Medical Plan. Manfaat ini memberikan perlindungan kesehatan di seluruh dunia4 hingga usia 90 tahun dan menawarkan pembayaran biaya klaim sesuai tagihan Rumah Sakit yang mudah dan bebas ribet, mulai dari kelas kamar perawatan Rp 300.000/hari.
Manfaat ini melengkapi ragam solusi perlindungan kesehatan yang dimiliki Generali, termasuk Global Medical Plan yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan rekomendasi perawatan terbaik dari dokter terbaik di dunia dengan perlindungan perawatan Rumah Sakit hingga Rp 35 Milyar per tahun. Jangkauan perlindungan meliputi seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Jepang dengan sistem cashless (non-tunai).