Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KFC Gaungkan Gerakan Tanpa Sedotan Plastik

Gerakan ini telah meluas ke wilayah Jabodetabek di 233 gerai sejak akhir 2017.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in KFC Gaungkan Gerakan Tanpa Sedotan Plastik
HANDOUT
KFC menggelar gerakan #Nostrawmovement. Kegiatan yang diinisiasi di tahun 2017 lalu ini kini dijadikan gerakan nasional tanpa sedotan plastik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Sampah dari sedotan plastik disebut-sebut menduduki peringkat ke-5 penyumbang sampah plastik di dunia, termasuk Indonesia.

Melihat kondisi tersebut KFC menggelar gerakan #Nostrawmovement. Kegiatan yang diinisiasi di tahun 2017 lalu ini kini dijadikan gerakan nasional tanpa sedotan plastik.

Sebanyak 630 gerai KFC di seluruh Indonesia tidak akan menyediakan langsung sedotan plastik dengan menghilangkan dispenser sedotan dan mengajak konsumen untuk tidak menggunakannya kecuali sangat membutuhkan.

Pencanangan #Nostrawmovement atau Gerakan Tanpa Sedotan menjadi gerakan nasional dimulai
bersamaan dengan peringatan Hari Terumbu Karang 2018 yang dirayakan setiap tanggal 8 Mei dan dikaitkan pula dengan gerakan #beatplasticpollution di perayaan Hari Bumi Internasional 22 April lalu.

Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews menyatakan, gerakan ini telah meluas ke wilayah Jabodetabek di 233 gerai sejak akhir 2017.

Baca: Cadangan Devisa BI Tergerus untuk Tahan Kemerosotan Rupiah

"Gerakan ini bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dimana KFC mengajak konsumen untuk turut peduli kepada keselamatan laut dan kehidupannya dengan menolak sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran KFC," kata dia.

Pemakaian sedotan plastik di gerai KFC secara bertahap turun hingga 45% di setiap gerainya. Menurut Hendra,  jumlah total pengurangan sedotan di seluruh gerai KFC di Jabodetabek itu bila dijadikan garis lurus setara dengan 275 kali tinggi Monas.

BERITA TERKAIT

Kampanye tanpa sedotan plastik ini juga mengundang Kaka, personil band Slank. 

Swietenia Puspa Lestari, pengagas Divers Clean Action (DCA) mengutip data Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan, sekitar 70% sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaurulang, namun tidak dengan sedotan.

Ini karena nilainya yang rendah dan sulit didaur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas