Miliarder Warren Buffett Dikabarkan Merugi Miliaran Dolar di Kuartal I 2018, Apa Biangnya?
Kerugian ini merupakan dampak perubahan aturan akuntansi terhadap kerugian investasi yang belum direalisasi dan penurunan pendapatan premi asuransi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Hasbi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, OMAHA - Miliarder Warren Buffett, pendiri sekaligus CEO Berkshire Hathaway Inc. melaporkan kerugian perusahaan investasi yang dia pimpin dalam laporan keuangan kuartal I 2018, Sabtu (5/5/2018).
Kerugian ini merupakan dampak perubahan aturan akuntansi terhadap kerugian investasi yang belum direalisasi dan penurunan pendapatan premi asuransi.
Kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Berkshire untuk kuartal ini mencapai US$ 1,14 miliar. Angka ini jelas njomplang dibandingkan dengan laba sebesar US$ 4,06 miliar yang dbubuhkan Buffet dalam laporan keuagan kuartal I tahun lalu (2017).
Akibatnya, Berskhie mencatatkan kerugian bersih per Saham Kelas A Berskhire yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$ 692. Bandingkan dengan laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2.469.
Sebenarnya, jauh-jauh hari Warren Buffett sendiri pernah memperingatkan tentang bakal datangnya "mimpi buruk" sebagai dampak perubahan aturan akuntansi baru ini.
Aturan tersebut mengharuskan Berkshire melaporkan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam investasi ekuitas ke dalam pos laba atau rugi bersih.
Namun begitu, laporan kerugian ini tidak otomatis menunjukkan Buffet telah kehilangan keampuhan investasinya.
Baca: Wow! Film Avengers: Infinity War Sundul Rekor Penjualan 1 Miliar Dolar di 11 Hari Tayang
Terbukti laba operasi Berkshire kuartal I 2018 naik menjadi US$ 5,29 miliar dari US$ 3,56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sayangnya, total pendapatan Berkshire pad akuartal ini "cuma" mencapai US $ 58,47 miliar, alias turun dari US$ 64,37 miliar tahun lalu.
Penurunan itu disebabkan oleh penurunan pendapatan premi asuransi yang diterima anak perusahaannya.
Premi asuransi yang mereka terima turun menjadi US$ 13.373 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 21.753 miliar.