Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum BULOG) menyediakan beras murah kepada masyarakat menjelang bulan Ramadan 1439 H.

Direktur Utama Bulog, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso sudah membuat cara bagaimana beras sampai ke masyarakat dengan harga stabil dan murah. Nantinya, beras akan disalurkan dalam bentuk kemasan.

Baca: Polisi Gelar Razia Mobil di Sekitar Mako Brimob

Mantan kepala BNN itu menyediakan beras kemasan 5-10 kilogram (kg) kepada masyarakat dengan sistem barcode. Dia juga bakal menyediakan beras kemasan kecil untuk masyarakat yang dinamakan beras renceng.

"Kemasan 5-10 kg dan itu ada sistem pengontrolan dengan barcode. Saya ingin ke depan ada beras renceng, itu hanya kemasan 200 gram yang harganya murah, tapi terjamin kualitas. Nanti ada di warung-warung rokok, di warung kecil ada," tutur Buwas ditemui di DKI Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Untuk beras yang disalurkan, dia belum bisa merinci. Dia hanya mengatakan beras yang disalurkan bisa lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang saat ini dipatok pemerintah. Untuk harga, pihaknya masih melakukan penghitungan.

"Saya tidak bisa menyampaikan sekarang. Sedang dihitung. Menurut saya sekarang masih relatif mahal. Sebenarnya hitung-hitungannya kalau bisa pangkas beras itu bisa murah," kata dia.

Dia berjanji secepatnya menyediakan beras murah sebelum masuk puasa. Untuk saat ini, Bulog masih berkoordinasi dengan banyak pihak dalam menyediakan beras murah tersebut.

Sebagai upaya mencegah penimbunan beras jelang puasa, Perum Bulog bakal melakukan sejumlah langkah. Salah satunya mengajak Polsek hingga Kodim memasok beras.

"Yang pasti ritel-ritel BUMN semua sudah siap dan sudah ada. Seperti di bank-bank pemerintah ada, terus kalau seandainya beras ini ditimbun atau dihambat peredarannya, sebenarnya gak mungkin bisnis beras maka saya akan turunkan beras di kantor-kantor pemerintah, di antaranya Polsek, Koramil, Kodim, Polres, Kecamatan, semua didrop beras kemasan dan harga sudah kita patok. Jadi kantor itu hanya menyalurkan saja," tambahnya.