Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BPJS Ketenagakerjaan Siap Hadapi Gejolak Pasar Saham

BPJS Ketenagakerjaan mengklaim sahamnya tumbuh 1,23 persen sepanjang 2018 (year to date)

Editor: Sanusi
zoom-in BPJS Ketenagakerjaan Siap Hadapi Gejolak Pasar Saham
Tribun Batam/Hadi Maulana
Pelayanan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Batam I, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (2/7/2015). Peraturan baru pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) yang sebelumnya lima tahun satu bulan kini menjadi 10 tahun masa kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Naker), dan baru bisa dicairkan secara keseluruhan bila peserta telah berusia 56 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengklaim sahamnya tumbuh 1,23 persen sepanjang 2018 (year to date), di tengah gejolak pasar modal pada saat ini. Namun, strategi khusus juga disiapkan untuk mengantisipasi dinamika lanjutan bursa.

"Di tengah melemahnya kondisi IHSG kami masih dapat tumbuh sebesar 1,23 persen dari posisi awal tahun 2018. Tentu saja ini didukung oleh pencapaian iuran, dan strategi investasi yang tepat," ujar Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution, Rabu (9/5/2018).

Lewat siaran pers, Amran mengatakan, BPJS memproyeksikan dana kelolaan per Maret 2018 dapat mencapai Rp 327 triliun bila tak ada gejolak pasar saham. Namun, proyeksi menambah dana kelolaan itu meleset karena terjadi gejolak di bursa.

Meski demikian, BPJS Ketenagakerjaan tetap menyiapkan strategi khusus mengantisipasi gejolak pasar modal. Wujudnya antara lain diversifikasi portofolio, khususnya pada instrumen yang terkena dampak paling minimal atau berpeluang mendapatkan pertumbuhan pada kondisi pasar seperti saat ini.

“Bank Indonesia kemungkinan akan meningkatkan suku bunga acuan yang akan berdampak positif pada Instrumen Pendapatan Tetap, yaitu Surat Utang dan Deposito," kata Amran.

Amran mengatakan, sebanyak 71 persen portofolio pendapatan tetap mereka tempatkan pada Surat Utang dan Deposito yang memiliki dampak minimal terhadap gejolak indeks harga saham gabungan (IHSG). Portofolio pendapatan tetap itu, sebut dia, merupakan core portfolio.

"Kami selalu menjaga agar tetap matching dengan kebutuhan likuiditas dan liabilitas dari setiap program yang dikelola," kata Amran.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Amran, BPJS Kesehatan juga memungkinkan penggunaan strategi building pada saham-saham yang mengalami penurunan harga tetapi memiliki fundamental yang bagus.

Valuasi saham yang menarik jadi pertimbangan, ujar dia, tetapi penekanan tetap pada kelayakan fundamental, potensi pertumbuhan jangka panjang, dan prinsip kehati-hatian.

Amran menambahkan, pasar modal Indonesia pada masa lalu juga pernah mengalami gejolak. Namun, BPJS Ketenagakerjaan dapat menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Menurut dia, portofolio BPJS Ketenagakerjaan memiliki prospek jangka panjang yang baik. Selain itu, kata dia, mereka didukung kondisi fundamental Indonesia yang masih positif sehingga diharapkan tidak butuh waktu lama bagi pasar modal untuk kembali pulih.

“Kondisi market tidak dapat kita duga, tinggal bagaimana investor memanfaatkan momentum," kata Amran.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Strategi Hadapi Gejolak Bursa"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas