Kementerian Pertanian: Pasokan Telur dan Ayam Aman Selama Ramadan
Kenaikan harga seharusnya memang tidak ada jika dilihat dari data ketersediaan ayam, daging ayam dan telur saat ini dalam posisinya berlebih.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kemtan) menegaskan bahwa ketersediaan telur dan daging ayam menjelang bulan puasa dan idul fitri aman.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyebutkan, berdasarkan perkiraan ketersediaan, produksi daging ayam tahun 2018 adalah sebesar 3.5 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi sebesar 3.04 juta ton, sehingga terjadi neraca surplus sebanyak 517.819 ton.
Khusus untuk bulan puasa dan lebaran yang jatuh pada bulan Mei dan Juni 2018, diperoleh ketersediaan daging ayam sebanyak 626.085 ton dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 535.159 ton, sehingga terjadi neraca surplus sebanyak 90.926 ton.
Demikian juga untuk ketersediaan telur ayam konsumsi untuk tahun 2018 terdapat produksi sebanyak 2.968.954 ton dengan jumlah kebutuhan konsumsi 2.766.760 ton, maka diperoleh kelebihan stok nasional sebanyak 202.195 ton.
Khusus untuk ketersediaan telur selama bulan puasa dan lebaran atau pada Mei dan Juni terdapat produksi sebesar 521.335 ton dan jumlah kebutuhan sebanyak 485.831 ton, sehingga ada kelebihan stok sebanyak 35.504 ton.
I Ketut menekankan, kenaikan harga seharusnya memang tidak ada jika dilihat dari data ketersediaan ayam, daging ayam dan telur saat ini dalam posisinya berlebih.
Baca: Naik Jet Pribadi, Najib Razak Dikabarkan Terbang ke Jakarta Tapi Namanya Tak Terdaftar di Manifes
“Kita harapkan harganya stabil terjangkau, jika naik pun diharapkan tidak terlalu tinggi,” ucapnya I Ketut Diarmita seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (11/5/2018).
Kemtan pun meminta kerja sama kepada semua pihak agar terus menjaga kestabilan harga dalam memasuki bulan puasa dan lebaran ini.
Baca: Merapi Erupsi, Band Europe Tetap Gelar Konser di Volcano Rock Festival, Boyolali
Dalam pertemuan yang dilakukan Kemtan dengan pelaku usaha, para pelaku usaha meyakinkan pemerintah bahwa tidak ada kenaikan harga DOC FS dan kenaikan harga ayam, daging ayam dan telur selama bulan puasa dan lebaran.
Saat ini para pembibit menjual DOC FS dengan harga kurang dari Rp. 5.800 per ekor.
Isu kelangkaan dan kenaikan harga DOC FS lebih karena ulah oknum broker yang memanfaatkan suasana harga ayam yang bagus dan menghadapi bulan puasa serta lebaran sehingga para peternak ramai-ramai mengisi kandangnya secara bersamaan.