Pemerintah Optimistis Tahun Depan Eksplorasi Migas Bakal Tumbuh Positif
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu (SKK) Migas optimis pada tahun 2019 mendatang kegiatan eksplorasi akan tumbuh positif.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu (SKK) Migas optimis pada tahun 2019 mendatang kegiatan eksplorasi akan tumbuh positif.
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menjelaskan pertumbuhan positif berasal kenaikan harga minyak dunia dan perolehan komitmen kerja pasti eksplorasi dari Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) terminasi dan WK migas baru.
"SKK (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu) Migas optimis kegiatan eksplorasi tahun depan meningkat. Paling tidak seismik," ungkap Amien Sunaryadi di Gedung Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (14/5).
Ada dua hal lainnya yang ikut menimbulkan keoptimisan tersebut, yang pertama adalah kondisi finansial perusahaan migas yang terus membaik seiring dampak kenaikan harga minyak dunia.
Baca: Ulang Tahun ke 76, Wapres Jusuf Kalla Dihadiahi Buku oleh Sejumlah Anak Muda
"Yang satu karena harga minyak, jadi beberapa perusahaan menjadi punya uang," kata Amin.
Lalu poin kedua adalah adanya tambahan komitmen pasti untuk melakukan kegiatan eksplorasi.
"Yang besar dari WK terminasi. Setelah mendapatkan WK yang sudah beroperasi, maka eksplorasinya akan lebih banyak," harapnya.
Untuk mencapai itu semua pemerintah meningkatkan kegiatan eksplorasi dengan melelang 74 blok yang dikembalikan kepada negara dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Pengembalian blok tersebut lantaran keterbatasan dana, dan belum adanya penemuan migas saat itu.
Dengan melelang ulang 74 blok terminasi tersebut, Pemerintah mengincar kontraktor baru yang punya segi finansial dan teknologi yang lebih mapan.
"Mayoritas WK eksplorasi. Ada (kontraktor) yang menjalankan komitmen yang semua, tapi tidak discovery. Dan ada juga yang tidak bisa melakukan komitmen sampai waktunya habis. Nanti setelah di clear up dilelang lagi dalam setahun," kata Amien.
74 blok terminasi tersebut jika dikalkulasikan memiliki komitmen pasti lebih dari USD 400 juta.
Sebagian dari jumlah tersebut telah dibayar oleh kontraktor bersangkutan, sisanya masih ditagih oleh SKK Migas.