Patimban Akan Dirancang Jadi Pelabuhan untuk Ekspor Mobil
"Produk-produk dari industri itu tidak perlu sampai Pelabuhan Tanjung Priok, tapi ke Pelabuhan Patimban,” ujar Budi Karya Sumadi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Adinda Ade Mustami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelabuhan Patimban yang segera dibangun di Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan difokuskan untuk pengiriman produk otomotif serta produk-produk industri dari Karawang.
“Pelabuhan Patimban memiliki kegiatan strategis khususnya pada tahap awal ekspor produk otomotif nasional keluar negeri," Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (21/5/2018).
Budi menyebutkan, Patimban berada di sebelah timur Karawang.
"Sehingga produk-produk dari industri itu tidak perlu sampai Pelabuhan Tanjung Priok, tapi ke Pelabuhan Patimban,” ujar Budi Karya Sumadi.
Budi yang mengunjungi langsung Pelabuhan Patimban hari Minggu (20/5/2018) kemarin mengungkapkan, pelabuhan ini ditujukan untuk mengefisienkan biaya ekspor serta menyelesaikan kemacetan di Jakarta.
Baca: Cerita Wati yang Kini Kebingungan Siapkan Mudik Lebaran Setelah Rumahnya di Duren Sawit Dilalap Api
“Pemerintah berharap dengan beroperasinya pelabuhan ini nantinya dapat mengefisienkan biaya untuk ekspor dan menyelesaikan kemacetan di Jakarta. Karena selama ini yang dari Jawa dan Cibitung menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok itu sangat lama dan mengakibatkan kemacetan di Jakarta,” jelas Menhub.
Progres pembangunan Pelabuhan Patimban sampai saat ini mencapai tahap pemilihan kontraktor dan akan segera memulai pembangunan konstruksi.
Baca: Pernah Dijanjikan 2 Tahun Lalu, Harga Jual Gas untuk 4 Sektor Industri Belum Kunjung Turun
Pembangunan akan dilaksanakan tiga tahap, dan diharapkan dapat melayani ekspor mencapai 7,5 juta TEUs pada tahun 2027.
“Pelabuhan ini dibangun bertahap. Pertama, tahun depan. Setelah itu kurang lebih tahun 2023, lalu terakhir tahun 2027. Pada 2027, Patimban sudah berkapasitas 7,5 juta TEUs seperti Pelabuhan Tanjung Priok sekarang,” papar Menhub.
Baca: Indeks Saham di BEI Merosot Hampir 10 Persen, Analis Yakinkan Belum Masuki Tahapan Krisis
Pada pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional ini Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk pendanaannya.
Dengan kerja sama ini Menhub berharap agar hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun ini tidak hanya memberikan ikatan persahabatan, namun juga dapat meningkatkan perekonomian masing-masing negara.
“Pemerintah Jepang memberikan pinjaman, soft loan jangka panjang 40 tahun. Ini adalah kerja sama strategis karena menandai hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang itu 60 tahun. Diharapkan kerja sama ini tidak hanya memberikan ikatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang, tetapi juga meningkatkan perekonomian kita,” imbuh Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.