Rupiah ‘Anteng’ di Level Rp 13.880 per Dolar AS
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, adanya rilis kenaikan manufacturing PMI Indonesia memberikan sentimen positif
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini, Selasa (5/6/2018) ditutup menguat di level Rp 13.880 per dolar AS, sama dengan posisi pembukaan perdagangan.
Merujuk data Bloomberg, day range rupiah berada di kisaran Rp 13.873 hingga Rp 13.896 per dolar AS. Sementara, pelemahan rupiah sejak awal tahun tercatat 2,35 persen.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mencatat, posisi rupiah pada perdagangan hari di level Rp 13.887 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, adanya rilis kenaikan manufacturing PMI Indonesia memberikan sentimen positif pada laju Rupiah.
Baca: Ditanya Anak Soal Keberadaan Fachri Albar, Begini Penjelasa Renata Kusmanto
Selain itu, adanya pernyataan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang memperkirakan pertumbuhan investasi pada kisaran 7,5 persen hingga 8,3 persen di tahun 2019 cukup membantu Rupiah bertahan positif.
Di sisi lain, kata Reza, mulai meredanya ketegangan politik di Italia sangat membantu laju Euro untuk menguat lebih tinggi dari dolar AS.
“Padahal laju dolar AS juga sedang menguat seiring dengan dirilisnya data-data ketenakerjaan yang meningkat,” jelas Reza.