Hari Ini, Menteri PUPR Tinjau Jembatan Kali Kuto
Basuki Hadimuljono dijadwalkan meninjau langsung Jembatan Kali Kuto di ruas tol Batang-Semarang
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dijadwalkan meninjau langsung Jembatan Kali Kuto di ruas tol Batang-Semarang, Rabu (13/6/2018) atau H-2 menjelang Lebaran.
Titik kemacetan di Jembatan Kali Kuto akan diurai dengan pembukaan jembatan tersebut pada hari ini.
“Pada Rabu 13 Juni, saya akan meninjau langsung Jembatan Kali Kuto dan akan mencoba melewatinya sendiri dengan kendaraan. Berfungsinya Jembatan Kali Kuto akan memperlancar arus mudik dan arus balik,” kata Menteri Basuki, dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Selasa (12/6/2018) malam.
Diketahui, Jembatan Kali Kuto menjadi ruas penghubung tol Batang-Semarang ini ditargetkan bisa dilalui atau fungsional untuk mudik lebaran 2018.
Jembatan Kali Kuto memiliki panjang 100 meter dan terdiri dari 6 jalur, tiga jalur arah kiri dan tiga jalur arah kanan.
Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menargetkan ruas Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya sudah bisa digunakan untuk lalu lintas mudik pada Lebaran tahun ini.
“Jalan nasional kita sepanjang 48 ribu kilometer kondisinya 90 persen dalam kondisi mantap,” jelas Basuki.
Menurutnya, panjang tol Jakarta-Surabaya 760 Km yang dapat dilalui pemudik dengan kondisi operasional sepanjang 525 Km dan fungsional sepanjang 235 Km.
“Tol operasional semua sudah dilengkapi sarana pendukungnya. Untuk Tol fungsional bukan lagi jalan darurat. Kondisinya sudah banyak yang sudah rigid minimal lean concrete dan aspal, namun fasilitasnya belum selengkap tol operasional,” imbuh Menteri Basuki.
Ada pun, untuk titik kemacetan di Kali Kenteng, Menteri Basuki mengatakan kemiringan jalan sementara yang melintasi bawah Jembatan Kali Kenteng masih aman dilalui.
Tingkat kemiringannya sekitar 10-13 persen dan bukan 57 persen sebagaimana informasi yang beredar.
Kemacetan pada titik ini terjadi karena penyempitan dari 2 lajur menjadi 1 lajur saat memasuki jalan sementara sepanjang 600 meter di mana kecepatan kendaraan 20 km per jam.