TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini, Kamis (28/6/2018) kembali melemah.

Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp 14.271 per dolar AS dari posisi sebelumnya, Rp 14.163 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pergerakan Rupiah diperkirakan masih cenderung bergerak sideways cenderung melemah seiring masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri yang dapat mengangkat laju Rupiah.

Adanya pernyataan kontradiksi dari Menko Perekonomian, Darmin Nasution, yang pesimis pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2018 tidak akan mencapai 5,2 persen, menahan laju Rupiah.

Baca: Pilkada Serentak, Wiranto Meminta yang Menang Tidak Arogan

Padahal sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua dapat mencapai 5,2 persen lebih baik dari periode kuartal pertama sebesar 5,06 persen.

“Meningkatnya minat pelaku pasar terhadap mata uang safe haven selain dolar AS untuk mengantisipasi masih adanya sentimen perang dagang AS-Tiongkok dikhawatirkan dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza.

Reza mengestimasi, laju Rupiah akan bergerak dengan kisaran support Rp 14.180 dan resisten Rp 14.166 per dolar AS.