Harga Ayam Tinggi Tapi Untung Peternak Masih Kecil, Apa Penyebabnya?
“Artinya, biaya produksi per kg itu sekitar Rp 17.145 per kg, sementara harga batas bawah dan batas atas sekarang Rp 17.000 - Rp 19.000 per kg."
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Lidya Yuniartha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, harga ayam broiler di tingkat peternak sekitar Rp 18.000 - Rp 20.000 per kg. Meski begitu, peternak mengaku hanya mendapatkan untung yang kecil karena biaya produksinya juga tinggi.
Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan saat ini Biaya produksi untuk menghasilkan 1 kg broiler sekitar Rp 17.500 - Rp 18.000 per kg.
Padahal sebelumnya, harga produksi sekitar Rp 16.500 hingga Rp 17.000 per kg. “Keuntungan peternak memang turun,” ujar Singgih kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7/2018).
Menurut Singgih, peningkatan biaya produksi ini disebabkan oleh harga Day Old Chicken (DOC) yang masih stabil di harga Rp 6.000 per ekor, harga pakan ternak meningkat dan adanya larangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP).
Menurut Singgih, larangan penggunaan AGP ini mengakibatkan performa produksi menurun.
Hal yang sama pun diungkapkan oleh Bendahara Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional Setya Winarno.
Baca: Sebelum Dibunuh dan Mayatnya Ditemukan, Rina Pernah Pacari Adik Kandung Kekasihnya
Menurutnya, larangan penggunaan AGP pada sektor peternakan mengakibatkan skor indeks produksi unggas mengalami penurunan. Faktor harga DOC dan pakan ternak yang tinggi pun mendorong keuntungan petani terkikis.
Setya menerangkan, misalnya untuk menghasilkan 1 ekor ayam dengan bobit 1,6 kg, maka peternak membutuhkan 1,6 kg pakan.
Dengan harga pakan sekitar Rp 7.200 per kg, maka biaya pakan yang dibutuhkan sekitar Rp 18.432.
Sementara harga DOC sekitar Rp 6.000 per kg, dan perkiraan biaya operasional sekitar Rp 3.000. Dengan begitu biaya produksi Rp 27.320 per 1,6 kg.
“Artinya, biaya produksi per kg itu sekitar Rp 17.145 per kg, sementara harga batas bawah dan batas atas sekarang Rp 17.000 - Rp 19.000 per kg. Jadi keuntungannya masih tipis,” ujar Setya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.