Hutama Karya Siapkan Obligasi Bangun 8 Ruas Tol Trans Sumatera
T Hutama Karya (Persero) menyiapkan opsi pembiayaan dengan menerbitkan surat utang
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan opsi pembiayaan dengan menerbitkan surat utang untuk mendukung kebutuhan pendanaan delapan ruas Tol Trans Sumatera dengan nilai investasi sebesar Rp 81 triliun.
Opsi tersebut ditempuh Hutama Karya, sebab usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 12,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019 masih dibahas di DPR. Sebelumnya, pada 2015 dan 2016, Hutama Karya mendapat PMN sebesar Rp 5,6 triliun.
Kepala Sub Direktorat Mitigasi Risiko APBN Kementerian Keuangan Riko Amir menilai, dengan total kebutuhan invetasi yang mencapai Rp 81 triliun untuk 8 ruas tol, Pemerintah menyadari adanya keterbatasan kemampuan finansial Hutama Karya.
Oleh karena itu, pemerintah tengah mengkaji berbagai opsi pendanaan untuk mengatasi pembiayaan, salah satunya dengan penerbitan obligasi dalam bentuk jaminan pemerintah.
Baca: Jangan Rugikan Masyarakat dengan Sistem Zonasi
“Saat ini pemerintah dan Hutama Karya juga sedang melakukan proses konsultasi dalam rangka penerbitan surat jaminan atas ruas Pekanbaru - Dumai,” kata Riko saat acara media gathering di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2018).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra mengemukakan, selain memberikan PMN, pemerintah juga memberikan kontrak pengelolaan beberapa ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta kontrak konsesi jalan tol akses Tanjung Priok kepada Hutama Karya sebagai underlying asset untuk penerbitan obligasi atau pinjaman untuk Tol Trans-Sumatera.
“Memang untuk pembiayan delapan ruas ada kombinasi, tidak hanya dengan PMN Rp 12,5 triliun saja,” kata Herry.
Untuk diketahui, hingga 2017, pemerintah telah menerbitkan surat jaminan kepada Hutama Karya untuk pendanaan ruas Medan - Binjai senilai Rp 481 miliar, ruas Palembang - Indralaya senilai Rp 1,2 triliun, serta surat jaminan atas obligasi ruas Bakauheni - Terbanggi Besar senilai Rp 6,5 triliun.