Beroperasi Maret 2019, Tarif MRT Jakarta Diusulkan Rp 8.500 Per 10 Km
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai merancang besaran tarif pengoperasian fase satu yang rencananya mengangkut penumpang mulai Maret 2019.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mulai merancang besaran tarif pengoperasian fase satu yang rencananya mengangkut penumpang mulai Maret 2019.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan nantinya akan diterapkan tarif berdasarkan jarak atau bukan tarif satu harga.
"Kan berdasarkan jauhnya, bukan jauh dekat sama, bukan by zone tapi base on distance jauh deket ya per kilometer," ungkap William di Gardu MRT Taman Sambas, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018).
Adapun utarif yang diusulkan adalah Rp 8.500 per 10 kilometer (km). Usulan harga tersebut saat ini tengah dikaji bersama dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Baca: Sandi akan Berikan KJP Plus Buat Menteri Susi yang Baru Lulus Paket C
"Usulan kita masih Rp 8.500 sedang didiskusikan dengan pemerintah DKI," ucap William.
Misalkan dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Senayan yang berjarak 10 km akan dikenakan tarif Rp 8.500.
Untuk jarak yang lebih jauh seperti dari Lebak Bulus ke Bundaran HI akan dikenakan tarif sekitar Rp 12 ribu, kalau hanya satu stasiun bisa hanya membayar Rp 3.000.
William menjelaskan usulan tarif tersebut dihitung berdasarkan jarak rata-rata dan berdasarkan survey kerelaan masyarakat membayar tiket MRT.
"Kalau tarif keekonomian pasti lebih tinggi, tapi itu kan Rp 8.500 hasil study consultan berdasarkan kerelaan masyarakat membayar," kata William.