Peningkatan Kinerja Diproyeksi Kerek Harga PGAS Sampai Rp 4.500
T Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan peningkatan kinerja keuangan pasca akuisisi PT Pertamina Gas tuntas dibayarkan pada September 2018.
Penulis: Sanusi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan peningkatan kinerja keuangan pasca akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) tuntas dibayarkan pada September 2018.
Analis memperkirakan akuisisi tersebut bakal mendongkrak operasional dan penjualan gas bumi yang akan mengerek harga saham PGAS ke level Rp 4.500 dalam 12 bulan ke depan.
"Harga wajar PGAS pada 12 bulan mendatang akan berada pada level Rp 4.500. Masih terdapat potensi kenaikan harga PGAS dari harga saat ini di level Rp 1.640," kata Analis Narada Asset Management, Kiswoyo Adie Joe, Senin (16/7/2018).
Menurut Kiswoyo, aksi korporasi tersebut merupakan rangkaian dari upaya pembentukan holding BUMN migas sehingga memperoleh dukungan yang kuat dari pemerintah.
Dia memperkirakan pembelian 51 persen saham Pertagas dapat menambah dan menjamin portofolio pasokan gas bumi serta gas bumi cair (LNG) dan menambah masif pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas bumi bagi PGN.
"Dengan dilakukannya akuisisi Pertagas oleh PGN diharapkan bisa mewujudkan efisiensi di seluruh mata rantai, mulai dari kepastian sumber gas hingga distribusi yang diharapkan mewujudkan harga gas yang kompetitif," jelas Kiswoyo.
Baca: Polisi Kejar Pria Berinisial F terkait Kasus Pembuangan Dua Jasad Bayi Kembar
Pasca akuisisi Pertagas, maka PGN yang akan mengendalikan sekitar 96 persen dari distribusi gas dan infrastruktur transmisi pipa gas di Indonesia.
Monopoli bisnis gas yang direstui pemerintah tersebut dinilai akan memberikan keuntungan maksimal bagi PGN dalam jangka panjang.
"Laba bersih PGN akan mulai naik kembali secara stabil pada akhir 2018 ini," jelas Kiswoyo.
Earning Per Share Naik 19 Persen
Kiswoyo mengungkapkan, proses pembangunan infrastruktur gas pun diharapkan tidak lagi terjadi tumpang tindih.
Hingga kuartal I 2018, PGN mencatat posisi aset sebesar 6,46 miliar dolar AS, sedangkan sampai akhir tahun 2017, Pertagas mencatat nilai asetnya sebesar 1,92 miliar dolar AS.
Dia menganalisis, dengan asumsi tingkat pengembalian investasi dari ekuitas (return on equity/ROE) PGN yang diprediksi sebesar 75 persen pada akhir tahun ini, laba bersih per saham (earning per share/ EPS) PGN tahun ini akan meningkat sekitar 19 persen.
Selain itu PGN juga akan memiliki level beta saham 1,67, Risk Free Return sebesar 5,25 persen, dan rasio harga per saham (price to earning ratio per share/ PER) tertinggi tahun ini diperkirakan sebesar 30x.
"Kami melihat PGAS di tahun 2018 ini EPS nya bisa tumbuh 19 persen dari EPS tahun 2017 sebesar Rp 135 menjadi Rp 161 pada akhir 2018 ini," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.