Laporan Reporter Tribunnews, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (24/7/2018) diprediksi masih melanjutkan tren pelemahannya.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada berpendapat, meski laju dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia namun tidak banyak berimbas pada mata uang Rupiah yang masih dalam pelemahannya.

Reza menilai, Rupiah kembali melemah setelah Badan Anggaran DPR RI melakukan Rapat Panja Perumus Kesimpulan dengan Pemerintah mengenai pembahasan kesimpulan laporan realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA di mana menyangsikan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen.

“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14.492-14.477 per dolar AS,” kata Reza dalam risetnya.

Baca: Tiket Elektronik KRL Hari Ini Sudah Kembali Normal di Seluruh Stasiun Jabodetabek

Menurutnya, dari sisi tren terlihat masih adanya peluang bagi Rupiah untuk kembali melemah seiring minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

“Untuk itu, diharapkan laju Rupiah dapat menyerap sentimen pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama global lainnya untuk menahan pelemahan lebih lanjut,” jelas Reza.  

Baca: Partai Koalisi Keumatan Segera Umumkan Pasangan Capres-Cawapres

Posisi Rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, berdasarkan data Bloomberg, menguat ke posisi Rp 14.482 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp 14.495 per dolar AS. Sementara, pelemahan Rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar 6,84 persen.