Kepala BKPM: E-Commerce Jadi Motor Baru Penggerak Ekonomi
Thomas Lembong menyatakan keberadaan e-commerce akan menjadi motor baru penggerak ekonomi Indonesia ke depan.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan keberadaan e-commerce akan menjadi motor baru penggerak ekonomi Indonesia ke depan.
Hal itu disampaikan Lembong saat menjadi pembicara di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
“Sektor e-commerce kita pertumbuhannya mungkin 20-25 persen per tahun, sementara ekonomi kita hanya tumbuh 5 persen per tahun. Jadi itulah motor baru penggerak ekonomi kita yang baru harus kita jaga,” kata Lembong.
Ia menuturkan, arus modal masuk pada sektor ekonomi digital ini terbilang cukup pesat jika dibandingkan periode empat tahun lalu.
“Empat tahun lalu hampir nol, sekarang estimasi saya arus modal masuk 2-3 miliar dolar AS per tahun atau 30 hingga Rp 40 triliun per tahun,” jelas Lembong.
Hingga saat ini, sektor e-commerce menyumbang 15 hingga 20 persen dari total investasi langsung luar negeri atau foreign direct investment di Indonesia setiap tahunnya.
Selain itu, kata Lembong, saat ini Indonesia sudah memiliki empat perusahaan rintisan dengan kategori “unicorn”, atau memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar AS di antaranya Go-Jek, Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia.
“Inilah yang diincar oleh semua investor yang membanjiri sektor ini dengan modal terutama internasional,” ungkapnya.
Dijelaskan Lembong, selain sektor e-commerce, sektor pariwisata juga merupakan sektor strategis yang bisa menggerakkan perekonomian Indonesia. Sebab, saat ini pertumbuhan sektor pariwsata sekitar 14 hingga 17 persen per tahunnya.
Sektor ini, dinilainya dapat menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 15 persen atau setara Rp 280 triliun devisa negara dan bisa menyerap 13 juta tenaga kerja di tahun depan.