Jajaki IPO Anak Usaha, Hasnur Group Bidik Rp 1,4 Triliun
Dari lima SBU tersebut menurutnya, Hasnur memilih bisnis pertambangan dan infrastruktur untuk melantai di bursa saham.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Hasnur Group, perusahaan yang berbasis di Kalimantan Selatan berencana melepas sebagian saham anak usahanya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).
Rencana tersebut diharapkan dapat terwujud pada kuartal I-2019.
Juru bicara Hasnur Group merangkap Direktur Keuangan PT Hasnur Citra Terpadu, Syamsul Bachri Djadi menyampaikan, saat ini Hasnur Group bergerak pada lima strategic business unit (SBU) yang terdiri dari forestry, mining & infrastructure, agro, media dan services.
Baca: Wanita Tewas usai Kencan di Gubuk dengan Pria Bukan Suaminya, Berawal saat Hendak Bantu Acara Warga
Dari lima SBU tersebut menurutnya, Hasnur memilih bisnis pertambangan dan infrastruktur untuk melantai di bursa saham.
“Selain karena sizenya paling besar, lini bisnis yang dikelola oleh PT Hasnur Jaya International (HJI) tersebut merupakan tulang punggung group kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/8).
Dari aksi korporasi tersebut dikatakan Syamsul, pihaknya berharap dapat meraih dana sebesar Rp 1, 2 triliun hingga Rp 1,4 triliun.
Dana tersebut menurutnya akan dialokasikan untuk keperluan ekspansi perusahaan dalam pengembangan infrastruktur dan logistik pada SBU mining dan infrastruktur, khususnya untuk penyediaan storage maupun pengangkutan, di Kalimantan Selatan serta rencana ekspansi ke Pulau Sumatera.
Lebih jauh disampaikan, pada SBU pertambangan dan infrastruktur yang akan dibawa ke pasar modal, Hasnur Group dikatakan Syamsul memiliki konsesi tambang batu bara yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan total cadangan sebesar 200 juta metric ton (MT) pada luas area konsesi 21.700 Hektare.
Dalam tiga tahun terakhir, produksi batu bara yang dihasilkan mencapai 20,72 juta MT atau tumbuh 40%. Untuk tahun ini batu bara yang diproduksi ditargetkan mencapai 11,54 juta MT atau tumbuh 67% dibanding tahun sebelumnya.
Selain tambang batu bara, portofolio bisnis HJI lainnya terdiri dari bisnis kontraktor berkapasitas 30 juta bcm, lalu shipping 25 juta MT dan bisnis port berkapasitas 3 juta MT.