Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sektor Parwisata Jadi Tumpuan Genjot Cadangan Devisa

”Sektor pariwisata dalam menghasilkan devisa perlu mempersiapkan produk wisata yang menarik serta melakukan promosi gencar"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sektor Parwisata Jadi Tumpuan Genjot Cadangan Devisa
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Puluhan wisatawan asal Belanda mengunjungi Kampung Pelangi yang menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Semarang, Rabu (25/7/2018). Selain mengunjungi Kampung Pelangi para wisatawan asal Negeri Kincir Angin ini juga menyempatkan datang ke Lawang Sewu, Sam Poo Kong dan kawasan kota lama. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pariwisata menjadi sektor andalan dalam mendukung strategi kebijakan penguatan cadangan devisa. Hal ini karena sektor pariwisata memiliki neraca pembayaran yang selalu surplus. Devisa yang diperoleh dari kunjungan wisatawan atau uang yang dibelanjakan oleh wisatawan menunjukan angka positif.

Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, data balance of payment pariwisata yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) maupun Bank Indonesia (BI) dalam empat tahun terakhir menunjukkan surplus. 

”Sektor pariwisata dalam menghasilkan devisa perlu mempersiapkan produk wisata yang menarik serta melakukan promosi gencar yang membutuhkan waktu sekitar enam bulan,” kata I Gde Pitana dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/8/2018).

I Gde Pitana menjelaskan, tren perolehan devisa pariwisata yang terus meningkat dalam empat tahun belakangan ini seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang pada tahun 2017 lalu sebanyak 14,01 juta wisman.

Tahun ini, ditargetkan sebanyak 17 juta wisman dan meningkat menjadi 20 juta wisman dengan perolehan devisa sebesar Rp 280 triliun pada tahun depan.

Baca: Impor Melonjak, Defisit Neraca Dagang Indonesia Ikut Membengkak

Data balance of payment pariwisata yang dikeluarkan BI pada 2016 menunjukkan surplus sebesar US$ 3,68 miliar dengan ekspor sebesar US$ 11,23 miliar, sedangkan nilai impor sebesar US$ 7,54 miliar.

Catatan saja, dalam rapat terbatas (Ratas) baru-baru ini Presiden Joko Widodo menagih strategi kebijakan penguatan cadangan devisa yang telah dijalankan oleh jajarannya dalam memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 

Berita Rekomendasi

Penguatan cadangan devisa Indonesia sangat penting bagi ketahanan ekonomi terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Reporter: Jane Aprilyani 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas