Aksi Jual Mereda, Rupiah Berbalik Menguat
Reza berpendapat, pergerakan Rupiah mampu memanfaatkan pelemahan dolar AS seiring berkurangnya kekhawatiran akan resesi ekonomi Turki.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada memprediksi laju Rupiah pada Selasa (21/8/2018) melanjutkan penguatannya.
Reza berpendapat, pergerakan Rupiah mampu memanfaatkan pelemahan dolar AS seiring berkurangnya kekhawatiran akan resesi ekonomi Turki.
“Aksi jual pelaku pasar yang berkurang kepanikan tersebut membuat mata uang Lira Turki menguat,” kata Reza.
Selain itu, adanya kesepakatan swap mata uang antara Turki dan Qatar senilai 51 juta dolar AS turut memberikan senitmen positif.
Sementara itu, dari dalam negeri, meski sejumlah kalangan menyangsikan prognosa RAPBN 2019 yang disampaikan Pemerintah namun, Rupiah tetap mampu menguat seiring imbas penurunan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya.
“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.591 hingga Rp 14.574 per dolar AS,” ungkapnya.
Mulai menguatnya mata uang Euro dan sejumlah mata uang lainnya, meski sentimen dari dalam negeri belum ada yang terbarukan, namun hal tersebut cukup membantu Rupiah untuk dapat melanjutkan kenaikannya.
Diketahui, pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rupiah menguat ke posisi Rp 14.565 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 14.588 per dolar AS.
Bloomberg mengestimasikan laju Rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.562 hingga Rp 14.574 per dolar AS.