Kurs Rupiah Makin Terpuruk, Jonan Pastikan Harga BBM Bersubsidi Tak Naik
Jonan menyampaikan hal tersebut karena muncul isu pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi karena rupiah yang terus melemah.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan pemerintah tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yakni minyak tanah, minyak solar dan premium.
Jonan menyampaikan hal tersebut karena muncul isu pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi karena rupiah yang terus melemah.
“Pemerintah tidak rencanakan kenaikan harga dalam waktu dekat,” tegas Jonan saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Laju kurs rupiah hari ini (4/9/2018) dibuka pada level Rp 14.822 per dolar Amerika Serikat (AS) dan ditutup menyentuh level terendahnya dalam lima tahun terakhir ke posisi Rp 14.935 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (4/9/2018).
Baca: Nyaris Tembus Ambang Batas Psikologis! Sore Ini Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.935 Per Dolar
Mengacu Bloomberg, dengan posisi tersebut, depresiasi kurs Rupiah meningkat menjadi 10,18 persen.
Sementara itu harga Premium penugasan saat ini Rp 6.450 per liter dan Solar subsidi Rp 5.150 per liter, sedangkan harga minyak tanah dan harga minyak tanah yakni minyak tanah 2.500 per liter.
Baca: Rupiah Sudah di Atas Rp 14.900, Ini Perintah Jokowi ke Menterinya
Sedangkan harga BBM non subsidi harganya menyesuaikan dengan harga minyak dunia yang di SPBU Pertamina di kawasan DKi Jakarta per 1 Juli 2018 Rp 7.800 per liter untuk pertalite, pertamax Rp 9.500 per liter, lalu pertamax turbo Rp 10.700 per liter, pertamina dex Rp10.500 liter dan Dexlite Rp 9.000 per liter.