Pagi Tadi Rupiah Sempat Menguat Tipis, di Pasar Spot Rp 14.890
Jisdor berada di Rp 14.891 per dollar AS, menguat 0,24% ketimbang kemarin pada Rp 14.927 per dollar AS.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Dimas Andi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pagi ini menguat dari level terlemahnya. Kamis (6/9/2018) pukul 10.06 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot berada di Rp 14.890, menguat 0,32% ketimbang kemarin yang ditutup pada Rp 14.938 per dollar AS.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada website Bank Indonesia pun menunjukkan penguatan rupiah.
Jisdor berada di Rp 14.891 per dollar AS, menguat 0,24% ketimbang kemarin pada Rp 14.927 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, indeks dollar diprediksi akan melemah di kisaran 94,80—95.
The greenback juga berpotensi melemah terhadap euro dan poundsterling. Indeks dollar yang tadi pagi dibuka masih ada di atas 95 pun tergerus ke 94,99 menjelang siang hari ini.
Baca: Bikin Pening, Devisa Hasil Ekspor Ternyata Masih Minim karena Banyak Diparkir di Luar Negeri
Pelemahan dollar AS didorong oleh pernyataan pejabat Federal Reserve St. Louis, James Bullard yang menyatakan bahwa The Fed harus menghentikan kenaikan suku bunga acuan.
Baca: Pedagang Online yang Tak Laporkan Produk Dagangannya Diancam Kena Blokir
“Risiko perang dagang dan data ekonomi yang belum cukup kuat menjadi alasannya,” ungkap Ahmad dalam riset, hari ini.
Akan tetapi, rupiah kemungkinan belum akan diuntungkan oleh melemahnya indeks dollar. Pasalnya, risiko mata uang di negara-negara berkembang masih tinggi akibat krisis keuangan yang melanda Argentina, Turki, dan Afrika Selatan.
Di kawasan Asia, dollar AS pun cenderung melemah. Dollar AS masih menguat terhadap yuan, baht, dan rupee pada pagi ini.