Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Dongkrak Perekonomian Bali

Bambang menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata sebelum adanya perhelatan pertemuan tahunan Bank Dunia berada di kisaran 5,9 persen.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Dongkrak Perekonomian Bali
TRIBUN/HO
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara pembukaan Roundtable High Level Discussion dengan tema Indonesia: Pusat Ekonomi Dunia, di Kantor Kementerian Bappenas, Menteng, Jakarta, Rabu (25/07/2018). Acara High Level Discussion tersebut digelar untuk mendorong komitmen dan pemikiran guna memanfaatkan potensi besar bangsa Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim untuk mengembangkan ekonomi syariah dan menjadi pemain penting dalam ekonomi syariah global. TRIBUNNEWS/HO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyelenggaraan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang akan berlangsung pada Oktober mendatang bakal mendongkrak perekonomian Bali.

Acara tersebut diperkirakan mendatangkan 19.800 peserta dari 189 negara.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, dalam acara Forum Merdeka Barat 9, Senin (17/9/2018) di Kementerian Keuangan.

Bambang menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata sebelum adanya perhelatan pertemuan tahunan Bank Dunia berada di kisaran 5,9 persen.

“Dengan adanya pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF, pertumbuhan ekonomi di Bali naik 0,64 persen menjadi 6,54 persen,” kata Bambang.

Bambang merinci, kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut di antaranya disumbang oleh sektor konstruksi sebesar 0,26 persen, diikuti sektor perdagangan 0,21 persen, perhotelan sebesar 0,12 persen dan sektor makan dan minuman sebesar 0,05 persen.

Baca: Generasi Baru Toyota Avanza Disebut-sebut Rilis Awal Tahun 2019

BERITA TERKAIT

Sementara, untuk total dampak langsung dari pertemuan tahunan tersebut terhadap ekonomi Bali sebesar Rp 5,7 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 3 triliun antara lain berasal dari invetasi infrastruktur seperti pembangunan underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Kompleks Garuda Wisnu Kencana. Selebihnya berasal dari pengeluaran pengunjung domestik dan mancanegara yang diestimasikan menyumbang Rp 1,1 triliun.

“Jadi output perekonomian bertambah Rp 7,8 triliun sebagai dampak dari penyelenggaraan pertemuan tahunan Bank Dunia di Bali,” imbuhnya.

Kesiapan Pemerintah

Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Panjaitan, dalam kesempatan tersebut menyampaika, kesiapan pemerintah dalam menyelenggarakan perhelatan tersebut sudah mencapai 94 persen. “Sekarang persiapannya sudah 94 persen,” kata Menteri Luhut.

Luhut menambahkan, momentum pertemuan tahunan Bank Dunia dengan IMF adalah ajang untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia internasional.

“Ini momentum bagus menilai indonesia, mempromosikan Indonesia dari timur ke barat,” ujarnya.

Senada, Gubernur Bali I Wayan Koster menilai, adanya perhetalan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia juga akan memberikan dampak positif bagi menggeliatnya perekonomian di Bali baik dari sisi permintaan akan penginapan, tenaga kerja hingga menggeliatnya usaha kecil dan menengah (UKM).

“Akan ada peningkatan tenaga kerja, ekonomi kerakyatan bergerak,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas