Manulife Hadirkan Produk Proteksi untuk Masyarakat Kelas Atas
Manulife Indonesia menghadirkan Manulife Prime Assurance (MPA), produk proteksi premium untuk individu high net-worth
Penulis: Sanusi
“Orang-orang di level ini, tidak menyadari mereka juga butuh perlindungan. Mereka perlu melindungi kemapanan mereka dan kemapanan itu bisa dinikmati sampai generasi seterusnya,” tutur Jeffrey.
Makanya, tambah dia, lewat produk proteksi MAP, Manulife ingin membantu keluarga mapan di Indonesia agar bisa mewariskan kemapanan itu untuk generasi penerus.
Dia menambahkan, orang mapan kerap lupa bahwa ada risiko kehidupan yang menimpa. Risiko itu tidak memilih orang, jenis kelamin, status kaya atau miskin. Makanya, lanjut Jeffrey, kemapanan itu seperti life style yang perlu terus dipertahankan.
Ia menambahkan, dengan produk MPA memungkinkan keluarga Indonesia memiliki proteksi sekaligus perencanaan peninggalan atau warisan bagi yang terkasih. MPA didistribusikan melalui tenaga pemasar atau agen Manulife yang tersebar di 24 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.
Jeffrey menjelaskan, produk itu memiliki manfaat meliputi perlindungan seumur hidup dengan uang pertanggungan mulai dari Rp 5 miliar atau sekitar 500.000 dolar AS.
Lalu manfaat perlindungan medis eksklusif dengan layanan prioritas yang disebut MiAssist, perlindungan penyakit kritis untuk nasabah dan keluarga, serta manfaat tambahan untuk penyakit spesifik gender.
Bayar Klaim Rp 7 Triliun
Pada kesempatan itu, Jonathan Hekster menjelaskan, Manulife terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Termasuk dalam pemberian klaim. Tahun lalu, Manulife membayar klaim ke nasabah sebesar hampir Rp 7 triliun atau sekitar Rp 750 juta tiap jamnya.
Dijelaskan, Manulife Indonesia berdiri pada 1985. Manulife Indonesia merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat.
“Kami menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada konsumen individu maupun pelaku usaha di Indonesia,” kata dia.
Ditambahkan, melalui jaringan lebih dari 9,000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 24 kantor pemasaran, Manulife Indonesia saat ini melayani lebih dari 2,4 juta konsumen di Indonesia dengan total dana kelolaan yang ditangani mencapai Rp 67,6 triliun.
Kinerja Manulife Indonesia terus meningkat. Tahun lalu, Manulife Indonesia mencetak laba komprehensif sebesar Rp 2,6 triliun. Pencapaian itu jauh di atas kinerja tahun 2016 di mana laba komprehensifnya Rp 664 miliar atau tumbuh 290 persen.
Hekster menjelaskan, pertumbuhan bisnis positif terus diraih karena Manulife fokus pada peningkatan pelayanan kepada nasabah dan menerapkan model bisnis berkelanjutan. Pertumbuhan juga terjadi di premi bisnis baru yang naik 19 persen (yoy) menjadi Rp 4,4 triliun dari tahun 2016 sebesar Rp 3,7 triliun.
Selain itu, sepanjang 2017 Manulife Indonesia meraih total premi dan deposit Rp 25 triliun atau naik 34 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp 18,6 triliun. Dana kelolaan asuransi syariah juga meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,88 triliun pada 2017. Selain itu, dana kelolaan MAMI sebesar Rp 65,7 triliun.
“Posisi aset kami berada di tiga besar, DPLK juga top 3, begitu juga manajemen aset yang masuk tiga besar,” ujarnya.